PALANGKA RAYA – Dalam satu hari, kecelakaan maut di Kota Palangka Raya merenggut dua nyawa sekaligus di lokasi berbeda, Kamis (3/8). Kecelakaan pertama, melibatkan pelajar SMK yang menghantam pikap di ruas Jalan Mahir Mahar. Selanjutnya, seorang pemuda yang menabrak truk di jalan Trans-Kalimantan, persimpangan Jalan Sebangau.
Pada kecelakaan yang melibatkan pelajar, Niat Stevanus (15), remaja itu memacu motor dengan kecepatan tinggi di Jalan Mahir Mahar Lingkar Luar. Dari keterangan saksi, motor bernopol KH 5245 AS, sempat menyelip pengendara lain. Diduga karena tak bisa mengendalikan motornya, Stevanus menghantam belakang pikap yang sedang parkir.
Diduga pikap itu parkir karena sedang mengangkut kayu. Stevanus yang langsung terkapar, dievakuasi menggunakan mobil pikap tersebut menuju rumah sakit PKU Muhammadiyah. Namun, di tengah jalan, nyawa korban melayang.
Kasat Lantas Polres Palangka Raya AKP Suprapto melalui Kanit Laka Aiptu Tri Sumarso mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mencari pikap tersebut. Namun, akhirnya bisa ditemukan, meski pemilik pikap belum diketahui.
”Kami masih mencari pemilik pikap itu. Akibat kecelakaan, almarhum mengalami luka di bagian paha kaki kiri dan luka di bagian dagu. Patah tulang rahang dan sudah ditangani Satlantas Polres,” ucapnya.
Suprapto menambahkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan beberapa saksi. ”Saya berharap cepat diamankan sopirnya agar kasus ini bisa dilidik lebih dalam,” katanya.
Sementara itu, kecelakaan lainnya merenggut nyawa Mayudin (29), warga Kalampangan. Dia tewas setelah motornya menghantam bagian samping belakang truk bermuatan pasir di jalan Trans-Kalimantan, persimpangan jalan Sebangau.
Informasi di lapangan menyebutkan, truk bernopol KH 8101 AV dikemudikan Darman. Truk itu melaju dengan kecepatan sedang menuju lokasi pengambilan pasir galian C di Jalan Sebangau. Saat berbelok masuk ke lokasi, diduga Darman tidak melihat kendaraan di belakangnya.
Pada saat bersamaan, Mayudin melaju dengan sepeda motornya. Tabrakan akhirnya tak terhindarkan. Pemuda itu menabrak bagian samping belakang truk hingga terpental.
Korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Palangka Raya. Namun, tak berapa lama menjalani perawatan, Mayudin dinyatakan meninggal dunia.
Sopir truk, Darman, mengaku tidak melihat kendaraan Mayudin melaju. Dia hanya mendengar suara hantaman. ”Saya gak liat. Tadi tabrakanya pas mau masuk ke lokasi galian C,” ujarnya. Kasus itu telah ditangani Satlantas Polres Palangka Raya. (daq/ign)