KOTAWARINGIN LAMA – Pemerintahan Desa (Pemdes) Lalang Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) memiliki terobosan, agar aliran listrik mengalir di desa tersebut. Mereka melaksanakan program pembangunan listrik mandiri atau listrik desa menggunakan mesin pembangkit genset, yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2017.
Hal ini diutarakan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Kobar Bambang Suherman, asal Kolam yang mengatakan, terobosan atau kebijakan Pemdes Lalang membangun listrik desa adalah sebuah pembangunan yang sangat tepat dan dibutuhkan warga.
Karena sudah 72 tahun Indonesia merdeka, desa yang dihuni 87 kepala keluarga atau 271 jiwa itu baru bisa menikmati listrik yang disediakan pemerintah. ”Kita sangat mengapresiasi program pembangunan Pemerintah Desa Lalang untuk mensejahterakan warganya, dengan membangun listik desa,”ungkapnya, Jumat (4/8).
Bambang juga mengungkapkan, mengenai harapan kepala desa Lalang, agar ada program listrik dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak perusahaan perkebunan sawit yang berada di sekitar desa tersebut, Sekretaris Komisi C DPRD Kobar ini mengatakan hal itu akan akan difasilitasi Bupati Kobar.
”Informasi yang saya dapat dari bupati lewat bagian Ekbang bahwa kelistrikan di Desa Lalang akan ada kerja sama dengan PT. BGA lewat dana CSR,” ungkapnya.
Selanjutnya, di singgung kenapa Desa Lalang tidak di programkan dengan listrik PLN. Bambang mengatakan, semua desa diprogramkan tetapi bertahap. Dicontohkannya, pada tahun 2016 lalu giliran Desa Sumber Mukti dan Desa Suka Makmur dan tahun 2017 ini kedua desa itu telah teraliri listrik.
Kemudian lanjutnya, di tahun 2017 RT 01 Kelurahan Kotawaringin Hilir juga sudah dialiri listrik, sedangkan untuk desa Kondang saat ini dalam tahap pemasangan jaringan. Kemudian dua desa yang belum teraliri listrik yakni desa Ipuh Bangun Jaya dan Desa Palih Baru sudah masuk dalam program PLN Listrik Desa, yang saat ini dalam tahap desain atau pengambaran.
”Memang untuk Desa lalang yang paling tepat kalau ingin cepat dengan cara membangun listrik mandiri, karena jaringannya agak jauh dari jaringan ke Desa Rungun dan Kondang, sehingga tahapannya setelah Desa Ipuh Bangun Jaya dan Desa Palih Baru,” imbuh politisi partai Gerindra ini.
Sebelumnya, Bupati Kobar Hj Nurhidayah dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini di Kecamatan Kolam, menyikapi keinginan warga Desa Lalang akan kebutuhan listrik. Ditegaskannya, persolan pasokan listrik di desa itu akan menjadi prioritas pemerintahannya.
Menurutnya, mengatasi kekurangan daya listrik tersebut, dirinya berkeinginan menggalang partisipasi Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang berinvestasi di Kabupaten Kobar, terutama yang dekat dengan desa yang belum mendapat pasokan listrik. Wujud partisipasi tersebut lanjut Nurhidayah, yakni penerapan program CSR, yang dialokasikan untuk pasokan listrik bagi warga desa.
Menuurtnya pola semacam ini sudah ada diterapkan oleh salah satu PBS di Desa Rangda, Desa Umpang dan Desa Sulung yang berada di wilayah Kecamatan Arut Selatan. Listirk di sejumlah desa tersebut menyala 24 jam dan dibiayai melalui program CSR PBS di sana.
”Dan ini untuk di Desa Lalang dan sekitarnya, ada perusahaan. Mungkin nanti akan kami panggil mereka secara khusus, supaya ikut berpartisipasi membangun kelistrikan di desa tersebut,” pungkas Nurhidayah.(gst/gus)