KUALA KURUN – Berbagai cara dilakukan anggota Polsek Manuhing, koramil, puluhan masyarakat, dan pihak keluarga dalam pencarian korban Ebe alias Bapak Bidiw (70) yang hilang sejak Sabtu (12/8) lalu. Mereka membuat rakit di pinggiran dan menyisir Daerah Aliran Sungai (DAS) Manuhing.
Upaya yang dilakukan tersebut membuahkan hasil. Korban yang hilang akibat kelotok yang dikemudikan bersama istrinya Reni (60) menabrak tebing sungai dan menghantam pepohonan itu ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
”Selama tiga hari pencarian, jasad korban Ebe berhasil kami temukan, namun dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” ucap Kapolsek Manuhing Iptu Nanang Mauludi melalui pesan WhatApps kepada Radar Sampit, Senin (14/8) sore.
Dia mengatakan, jasad korban ditemukan pada Senin (14/8) sekitar Pukul 09.30 WIB, dalam kondisi mengapung dan mengalami pembengkakan. Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam hansip warna hijau lengan panjang dan celana pendek warna biru.
”Korban yang merupakan warga Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing ini kita temukan sejauh tujuh kilometer dari lokasi kejadian, dalam kondisi mengapung dan tengah terbawa arus,” tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, jasad korban sudah dibawa ke rumah duka dan rencananya dimakamkan oleh pihak keluarga.
Diberitakan sebelumnya, Sabtu (12/8) Pukul 08.00 WIB, korban bersama istrinya Reni (60) berangkat ke kebun miliknya dengan menggunakan kelotok untuk menyadap karet. Namun di tengah perjalanan, karena tidak mampu mengendalikan kecepatan, kelotok yang kemudikannya menabrak tebing sungai dan menghantam pepohonan.
Nahas bagi korban, kayu yang ditabraknya tersebut menimpa kepalanya dan mengakibatkan dirinya pingsan. Meski sempat diberikan pertolongan oleh istrinya, namun karena tidak kuat menahan berat tubuh, korban pun akhirnya terbawa arus dan hilang. (arm/dwi)