PANGKALAN BUN-Idul Adha 1438 H kurang delapan hari lagi. Masyarakat mulai berburu hewan kurban, baik sapi ataupun kambing. Sejumlah kawasan lahan kosong di kawasan jalan Rambutan dan Natai Arahan Pangkalan Bun sudah mulai diisi oleh para penjual hewan kurban musiman.
Ahmad Syakuri salah seorang pedagang sapi dan kambing di Jalan Rambutan mengatakan, pembeli perlu cermat dalam memilih sapi. Pria keturunan Madura yang sudah puluhan tahun berdagang sapi ini berbagi tips memilih sapi yang sehat dan aman dikonsumsi.
”Memilih sapi yang sehat, pandangan pertama langsung lihat matanya, tampak mengkilat bersih dan bersinar cerah. Kemudian perhatikan saat sapi itu makan. Kalau sapi sehat jelas makannya lahap,” terangnya, Rabu (23/8) sore.
Untuk ciri-ciri fisik sapi yang baik, lanjutnya, akan tampak dari bulu yang halus. Saat dibuka mulutnya akan terlihat pola gigi yang masih baik, dan saat berdiri tubuhnya harus berdiri tegak alias tidak loyo. Selain itu bagian tubuhnya juga lengkap, tidak ada cacat bawaan atau cacat karena celaka.
“Pilih sapi yang kalau berdirinya tegak kalau orang bisa dibilang gagah, itu tandanya pertumbuhannya bagus. Bulunya juga bagus, terus giginya itu rapi dan tidak rusak. Kalaupun tanggal satu, itu menendakan usia sudah cukup dan bisa dijadikan kurban,” tambahnya.
Selain tampilan fisik, sehat atau tidaknya sapi juga bisa dipantau dari kotorannya. Dimana sapi yang sehat akan mengeluarkan kotoran yang lembek namun padat, sementara sapi yang kurang sehat feses-nya cair karena mencret. Dan hal itu juga berlaku saat memilih kambing atau domba yang akan dijadikan hewan kurban. Jadi masyarakat diminta untuk tidak salah pilih
”Kalau sapi yang kita jual sebelum masuk harus melalui karantina dan diperiksa kesehatannya. Selain itu setelah sapi sampai di kandang kita lapor ke Dinas Peternakan untuk diperiksa lagi,” ungkapnya.
Untuk harga sendiri, sapi-sapi tersebut dijual bervariasi. Termurah bisa didapat dengan harga Rp 14 juta, dan untuk yang paling mahal bisa Rp 35 juta.
”Setiap tahun Alhamdulillah selalu habis. Selain sapi kambing juga cukup dicari karena harganya cukup ekonomis,” katanya.
Menurut dia, para pencari hewan kurban yang datang ke kandangnya rata-rata mencari sapi dengan kisaran harga Rp 16 juta ke atas per ekor. Dan ada keunikan tersendiri untuk konsumen yang dilayaninya. Sebagian besar meski telah membeli sapi, mereka tetap saja membeli kambing. Terkadang satu hingga dua ekor. Menurutnya, pembelian kambing itu karena konsumen merasa kurang puas bila belum menyembelih kambing ataupun domba.
”Kata mereka (pembeli) dulu saat pertama prosesi kurban dilakukan Nabi Ibrahim. Allah menggantikan nabi Ismail dengan domba atau kambing. Jadi menurut mereka baru bisa lega setelah mengikuti itu, meski sebenarnya berkurban itu boleh dengan sapi, kerbau bahkan unta,” pungkasnya. (sla/yit)