PALANGKA RAYA – “Berbalas pantun” terkait pelayanan dan cetak KTP Elektronik  (KTP El) antara Anggota DPRD Kalteng Faridawaty Darland Atjeh dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil  (Disdukcapil) Zulhikmah Rofieqdi Facebook (FB) yang sempat memanas rupanya berlanjut. 

Dialog panas secara langsung bahkan kembali terjadi ketika Anggota DPRD Kalteng yang dipimpin Faridawaty mendatangi Kantor Disdukcapil memenuhi undangan Kadisdukcapil Zulhimah Rofieq,  Jumat (25/8).

Pantauan Radar Palangka, rombongan DPRD Kalteng sekitar 20 orang yang terdiri dari lima orang anggota DPRD Provinsi, yakni Faridawaty Darland Atjeh,  Ina Pryawati dari Fraksi PDI Perjuangan,  Syahrudin Durasyid, Lodewik C Iban dan Titik Prihanti. Kemudian hadir juga anggota DPRD Kota Palangka Raya Mukarramah dan staf DPRD Provinsi Kalteng.  Pada pertemuan tersebut juga hadir dari Disdukcapil Provinsi Kalteng, Ambar.

Berdasarkan hasil pertemuan yang beberapa kali menimbulkan suasa panas tersebut,  terungkap ada sekitar 2 ribu KTP El warga kota yang masih mengendap di Disdukcapil Kota Palangka Raya.  Kemudian diketahui bahwa pusat telah mengirim 10ribu blangko  KTP El  dan sudah digunakan sekitar 5ribu blangko KTP El.

Namun, 5ribu KTP El masih mengendap belum diproses untuk keperkuan cetak KTP El warga kota yang belum tercetak sekitar 25ribu tunggakan.

"Tunggakan KTP El sampai saat ini sejak 2011 sekitar 25ribu KTP El. Dan jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai dengan perekaman KTP El oleh masyarakat," kata Zulhikmah, Jumat (25/8).

Ia berdalih tertunggaknya KTP El dicetak lantaran mesin tidak memadai, jaringan tidak bagus dan blangko kosong.  Tiga problem tersebut seolah menjadi dalih pembenaran lambatnya KTP El dicetak, sehingga membuat tanya masyarakat terutama yang tahunan melakukan perekaman.

"Persoalan adanya peralihan dari pusat ke daerah yang banyak meninggalkan tunggakan.  Kemudian jaringan, kita juga sempat gangguan listrik dan blangko kosong merata se-Indonesia yang membuat pencetakan KTP El terganggu," tegasnya.

Zulhikmah mengaku,  pihaknya tidak menjadikan persoalan yang terjadi sebagai pembenaran dan pembelaan. Pihaknya,  telah melakukan upaya maksimal untuk mencetak KTP El.  Bahkan,  pihaknya pernah urunan untuk membeli tinta agar bisa mencetak KTP El untuk keperluan launching.

"Kita tidak membela diri,  tetapi inilah fakta yang kami hadapi. Kondisi mesin seperti ini kita ahanya bisa perekaman sehari itu hanya 70 orang. Saat ini ada sekitar 2ribu KTP El yang belum diambil oleh warga. Dan kita tidak memiliki waktu,  biaya dan tenaga untuk mengatar itu kepada masyarakat. Kita juga mendapat blangko sekitar 10ribu dan sudah cetak 5ribu dan 5ribunya kita prioritaskan untuk yang melakukan perekaman tahun 2015,” tukasnya.

Anggota DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh meminta agar pihak Disdukcapil segera membagikan 2ribu KTP El yang telah dicetak.  Bahkan,  Faridawaty dan anggota dewan lainnya siap urunan dana membantu Disdukcapil mempublikasikan nama-nama KTP El yang belum diambil warga.

"Kita harus selamatkan yang 2ribu ini agar segera sampai kepada masyarakat.  Karena banyak masyarakat yang menanti KTP El ini.  Dan kita siap urunan dana agar nama nama yang belum mengambil KTP El diumumkan di media," tegasnya.

Walau mengaku tidak puas dan tidak melihat ada solusi yang ditawarkan oleh disdukcapil, dewan provinsi akan mengawal proses percetakan KTP El. Dewan juga akan mengawal agar ada anggaran untuk pencetakan KTP El.

"Untuk penambahan alat dan perbaikan alat, melalui perwakilan kami di DPRD Kota dan DPRD Provinsi akan mendorong dalam membantu ke arah tersebut,  seperti  penganggaran dan payung hukumnya," tukasnya.

Namun, Faridawaty dan anggota DPRD yang hadir keheranan. Pasalnya,  kadisdukcapil  malah menanyakan solusi kepada dewan. Padahal, selaku pimpinan Zulhikmah harusnya telah memiliki strategi dan solusi agar persoalan KTP El segera tuntas bukannya mencari pembenaran.

"Herannya, kadis malah menanyakan solusi  dengan kita yang hadir membawa banyak KTP El. Bukannya  tugas seorang kadis mencari solusi dan strategi untuk menyelesaikan persoalan KTP El," ucapnya.

Faridawaty yang juga membawa dan menyerahkan keluhan warga kepada disdukcapil berjanji akan mengawal terus proses perekaman dan pencetakan KTP El, sehingga warga segera memiliki KTP El.

"Kita akan pantau terus dan kita akan minta data data real dari apa yang disampaikan Kadisdukcapil. Kita juga akan minta data detail terkait 5ribu blangko yang belum dipakai dari 10ribu yang diterima dari pusat.  Kita akan awasi bersama agar tidak terjadi penyalahgunaan,” tandasnya. (arj/vin)