SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Sabtu, 26 Agustus 2017 14:40
JEDEEEERRRRR!!! Petir Sambar Rumah dan Musala
BERANTAKAN: Kondisi rumah Nanang yang berantakan setelah disambar petir, Jumat (25/8).(KADES SUNGAI BAKAU FOR RADAR SAMPIT)

KUMAI – Rumah milik Nanang Sahrani dan sebuah musala di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, rusak disambar petir, Jumat (25/8), sekitar pukul 01.00 WIB. Petir saat itu menyambar saat cuaca mendung.

Kepala Desa Sungai Bakau Akhmad Yani mengatakan, saat kejadian memang tidak hujan. Petir menyambar pohon kelapa yang berdekatan dengan jaringan listrik rumah Nanang. Kemudian menyambar atap dan bagian dalam rumah kayu milik korban.

”Mungkin karena getaran dari sambaran tersebut kuat, sehingga atap rumah korban hancur. Keluar asap juga saat kejadian, tapi tidak ada api," ujar Yani, Jumat (25/8).

Yani menuturkan, tak ada yang terluka dalam kejadian itu. Kejadian itu diketahui pemilik rumah ketika listrik mati seketika dan terdengar suara sambaran petir.

”Hancur semua atapnya. Dindingnya juga hancur," kata Yani.

Saat kejadian, lanjutnya, Nanang tengah sendirian dirumahnya, sementara anak dan istrinya berada di Pangkalan Bun. Perabotan rumah semuanya ada di Pangkalan Bun, sedangkan di Desa Sungai Bakau hanya ada penanak nasi elektronik.

Untuk Musala Al-Mubarokah di depan rumah Nanang yang juga disambar petir, MCB listrik musala ikut hancur. ”Hangus instalasi listrik di musala, seperti bekas terbakar. Untuk kondisi bangunan tidak mengalami kerusakan," jelasnya.

Sementara itu, Forecaster On Duty Stasiun BMKG Pangkalan Bun Januar R Pratama mengatakan, awan yang mengandung petir semalam terpantau di wilayah pesisir daerah Tanjung Keluang hingga Teluk Bogam. Akan tetapi, lebih dominan di wilayah perairan daripada daratan.

”Ada kemungkinan rumah korban tersebut berada di pesisir pantai, sehingga menjadi sasaran petir," jelasnya.

Dia menambahkan, sambaran petir pada bangunan rumah disebabkan dua kemungkinan. Pertama, kondisi bangunan yang berdekatan dengan pesisir pantai. Wilayah pesisir merupakan penghantar listrik yang baik karena ada perairan. Kedua, kondisi bangunan di wilayah lapang. Petir akan menyambar bangunan yang tertinggi, apalagi jika bangunan tersebut teraliri listrik.

”Untuk penyebab yang kedua bisa terjadi walaupun awan yang mengandung petir tersebut berada di daratan," jelasnya.

Prakirawan BMKG Stamet Iskandar Honesty Rizal mengatakan, selain bangunan atau pohon tinggi, sambaran petir bisa langsung mengenai manusia. Petir tidak hanya saat hujan, ketika masih mendung potensi juga bisa terjadi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memahami karakter petir.

”Ketika berada di luar ruangan, jangan berlindung di bawah benda yang terbuat dari logam. Jauhi tiang dan jangan berlindung di bawah pohon. Selain rawan sambaran petir, juga rawan roboh saat hujan lebat disertai angin," katanya.

Di dalam rumah pun, lanjutnya, belum sepenuhnya aman. Saat mendung atau hujan disertai petir, disarankan mematikan atau mencabut kabel power dari stop kontak listrik untuk semua barang elektronik.

”Biasanya masyarakat sering lalai, misalnya menjauhi telepon seluler. Bisa juga menjauh dari saluran pipa air," katanya. (jok/sla/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers