PANGKALAN BUN - Meski memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) masih diguyur hujan. Kondisi ini mampu menekan angka kebakaran lahan dan hutan. Sepanjang tahun ini, baru dua kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kobar.
Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan, kebakaran lahan yang paling besar terjadi di Desa Kubu pada 1 Agustus lalu. Luas lahan yang terbakar sekitar 5 hektare. Sedangkan lokasi kedua di Kelurahan Mendawai Seberang dengan luasan 1 hektare pada tanggal 24 Agustus 2017 lalu.
"Kalau di Desa Kubu itu lahan kosong saja yang terbakar, di Mendawai Seberang lahan masyarakat perkebunan sawit," ujar Pahrul, Minggu (3/9).
BPBD bersama instansi terkait baik TNI-Polri, Manggala Agni, Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar serta masyarakat peduli api telah bersiaga Karhutla sejak bulan Juli 2017 kemarin. Karena prediksi dari BMKG dari bulan Juli dasarian III Kabupaten Kobar memasuki musim kemarau.
"Trennya tahun ini turun dari tahun sebelumnya, jadi yang terbesar pada tahun 2015 tiap tahunnya semakin menurun kasus Karhutla," tandasnya.
Pahrul mengimbau kepada seluruh masyarakat Kobar tetap dilarang membuka lahan dengan cara dibakar apapun alasannya. Hal ini untuk tetap menjaga kekondusifan lingkungan serta tetap menjaga hutan dan lahan dari bahaya kebakaran.
"Jadi jangan ada lagi yang membakar lahan, sekarang sudah bukan zamannya," tukasnya. (jok/yit)