PALANGKA RAYA – Usai resmi menetapkan sembilan nama dipastikan diusung Partai Golkar dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 mendatang.

Farid Nafarin, yang diusung menjadi bakal calon Wali Kota Palangka Raya dan Sudarsono, incumbent (petahana) Bupati Seruyan serta Edy Pratowo, bupati Pulang Pisau (Pulpis)  langsung bergerak mengatur strategi.

Target mampu menduduki kursi pimpinan menjadi fokus utama mereka. Menyusun strategi dan siap menjalankan amanat partai dan masyarakat juga siap dijalankan Edy, Farid dan Sudarsono.

Kepada Radar Palangka, Sabtu (9/9), Farid Nafarin menyebutkan siap melakukan hal terbaik bagi masyarakat Palangka Raya unttuk lebih baik lagi. Ia pun memastikan empat bakal calon nama menjadi pendampingnya tetapi tetap harus melihat hasil survey.

“Empat nama, Mofit Saptono Subagio, Tuty Dau, Sipet Hermanto dan Heru,” ucapnya.

Farid mengatakan paling lambat keputusan untuk menentukan calon wawali bulan Oktober mendatang tetapi tetap pihaknya terus melakukan koordinasi bagi siapa saja dan partai mana saja.

“Oktober kita paling lambat, untuk koalisai kita juga komunikasi dengan partai lain,” tuturnya.

Ia membeberkan pemilihan wakil nanti memang diserahkan penuh kepada calon wali kota. Namun memastikan pemilihan itu harus mampu mendongkrak suara dan merupakan pilihan masyarakat.

”Saya inginkan nanti juga bisa berkomunikasi dengan partai.Pokoknya nanti kita lihat surveinya,” pungkas Farid.

Sementara itu, salah satu bakal calon, Sudarsono mengatakan persiapan sudah dilakukan untuk kembali menjabat sebagai Bupati Seruyan. Ia pun memastikan tidak bakal mengusung wakil bupati saat ini karena sama-sama ingin maju menjadi bupati.

”Saya harus kerja keras, incumbent harus bisa menang dan ini pun komunikasi sudah seluruh partai. Wakil belum ini nanti tunggu survei saat ini ada empat disurvei, tunggu saja yang nomor dua sambil pula membaca peta di kabuapten Seruyan,” tegasnya.

Sudarsono menerangkan untuk partai lain pun sudah beberapa besar kemungkinan akan mengusung dirinya di pilkada mendatang. Walaupun sudah dipastikan pecah kongsi dengan wakil bupati saat ini.

”Iya itu sudah pasti kami akan berlaga, karena wakil belum apa-apa sudah mensosialisasikan mau jadi bupati, saya pikir tidak mungkin ada bupati dua,” ujarnya.

Ia pun menegaskan lagi sudah bisa memastikan pecah kongsi karena wakil sekarang sudah kepingin jadi bupati. Padahal andai kata masih mu jadi wakil bupati maka dipastikan akan tetap.

”Kalau beliau enjoy saja jadi wakil bupati maka sangat mungkin tetap kami maju itukan beliau sudah sosialisasi bersama, kan beliau juga ingin tidak bersama,” pungkas Sudarsono.

Dilokasi sama, Edy Pratowo juga mengungkapkan siap menjalankan perintah partai dan besar kemungkinan tetap bersama wakil bupati saat ini.

”Iya saya siap dan besar kemungkinan kami bersama lagi,” ucapnya siangkat. (daq/vin)