KASONGAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Katingan mengajak seluruh wartawan yang tergabung dalam PWI dan para pemuda KNPI Katingan menyukseskan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Katingan 2018 mendatang.
Dalam kunjungan kerjanya bersama dua organisasi tersebut, Ketua KPU Katingan Sapta Tjita meminta dukungan insan pers dan pemuda dalam hal pemberitaan dan sosialisasi pentingnya menggunakan hak pilih dengan hati nurani dalam pelaksanaan pilbup nantinya.
"Tentu kita semua menginginkan agar pelaksanaan pilbup nanti bisa berlangsung sukses, baik mulai tahapan hingga pelantikan bupati dan wakil bupati yang terpilih pada saatnya nanti," pinta Sapta Tjita, Senin (18/9).
Di samping itu, terdapat persoalan dari sisi sumber daya manusia (SDM) dalam upaya perekrutan PPK, PPS dan KPPS yang terkesan orangnya itu-itu saja. Hal ini diakibatkan minimnya minat, tingkat integritas, dan tanggung jawab warga yang mendaftar.
"Ada oknum yang integritasnya lemah dan berpotensi tidak independen dalam bertugas, sehingga ditakutkan terdapat oknum yang bekerja tidak sesuai ketentuan. Contohnya oknum petugas PPDP yang sengaja melewatkan hak pilih warga atau membuat data hak pilih ganda dan lainnya," tukas Sapta.
Oleh sebab itu, dirinya meminta dukungan PWI dan KNPI Katingan agar mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi petugas pemilihan, melalui tupoksinya masing-masing. Sehingga, rekrutmen lebih kompetitif dan banyak pilihan untuk mencari petugas pemilu yang berintegritas.
"Masih ada sekitar 29 ribu warga Katingan yang belum perekaman KTP el, kini realisasinya sedang dikejar dengan upaya jemput bola. Mari kita dorong masyarakat agar mau melakukan perekaman dan mengimbau melalui pemberitaan. Sebab, syarat masuk ke dalam DPT adalah memiliki KTP el atau Suket yang dikeluarkan oleh Disdukcapil," imbuhnya.
Bagi wajib KTP el yang belum memiliki kartu, bakal dimasukan ke dalam daftar AC KWK. Daftar tersebut kemudian disampaikan kepada pihak Disdukcapil Katingan untuk dilakukan verifikasi apakah layak diberikan Suket atau tidak. Formulir AC KWK itu nantinya akan diserahkan secara kolektif.
"Kami tidak mungkin bekerja sendiri, maka diperlukan kerja sama dan saran pendapat dari kawan-kawan media maupun pemuda. Kami tidak merasa terhina dengan kritik yang perlu dilakukan perbaikan. Seperti DPT yang tidak akurat, penyelenggara yang tidak maksimal atau perilaku pemilih yang mencederai nilai nilai demokrasi dan lain sebagainya," pungkas Sapta Tjita.
Ketua PWI Katingan Aris Munandar mengatakan, pada intinya organisasi kewartawanan akan mendukung penuh pelaksanaan pemilu ke depan, baik mulai tahap pelaksanaan awal hingga penetapan bupati dan wakil bupati Katingan terpilih.
"Kami memohon juga kepada pihak KPU Katingan untuk menyampaikan seluruh informasi terkait tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan. Serta memudahkan para wartawan dalam mendapatkan data yang diperlukan untuk pemberitaan. Sehingga berita yang disampaikan kepada masyarakat akurat dan tidak menjadi persoalan di kemudian hari," ujarnya. (agg/yit)