PALANGKA RAYA – Sabtu, 22 Juli 2017 silam sekitar pukul 03:00 WIB dini hari SDN 5 Langkai Palangka Raya mengalami musibah kebakaran bersama delapan SDN yang lain di Kota Palangka Raya. Pada pagi harinya siswa tetap ke sekolah untuk berdoa. Imbas kebakaran itu, hingga Jumat (22/9) murid-murid tetap belajar sebagaimana biasa  di bawah tenda, bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Ini menjadi salah satu solusi bagi SDN 5 Langkai Palangka Raya, agar proses belajar mengajar pascakebakaran proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Pihaknya juga sempat numpang mengungsikan siswa ke SDN 4 Langkai untuk belajar.

Kepala Sekolah SDN 5 Langkai Palangka Raya, Setiawati Dengo mengungkapkan kondisi belajar siswa saat ini sudah kembali normal dan semua siswa sudah masuk pada pagi hari di SDN 5 Langkai. Setelah sebelumnya pihaknya sempat mengungsikan siswa dalam proses belajar mengajar ke sekolah tetangga, namun kurang efektif.

“Kurang efektif mungkin karena masuknya siang, kemudian juga juga siang hari kan panas. Sehingga berdampak pada kondisi semangat belajar anak maupun konsentrasinya dan banyak yang mau pindah. Akhirnya siswa kami coba aktifkan kembali di sekolah kami,” ungkap  Setiawati dengo, saat dibincangi koran ini sambil menunjukan bekas gedung sekolah yang terbakar, Jumat (22/9)

Setelah kembali ke sekolah SDN 5 Langkai Palangka Raya, semua siswa belajar dengan sistem yang sama yaitu bergantian, namun masih kurang efektif. Sebab ada orang tua siswa yan mengantar anaknya lebih pagi yang kemudian juga siswa yang masuk agak siang kurang semangat. Akhirnya pihaknya kembali mencarikan solusi agar semua siswa bisa masuk pagi dengan harapan semangat belajar siswa, konsentrasi belajar kembali seperti sebelum kebakaran.

“Akhirnya kita dapat bantuan tenda dari pemerintah, syukur ini membuat semua siswa bisa masuk pada pagi hari dan kembali bersemangat, walaupun  kadang yang belajar dalam tenda ketika panas siswa kepanasan dan ketika hujan airnya merembes ke dalam, namun kelas darurat dalam tenda kita rolling dengan kelas yang sudah dibangun. Kasian jika tidak diroling,” sambungnya.

Terkait pembangunan kembali semua gedung-gedung yang hangus,  Setiawati Dengo hanya menjelaskan dirinya telah berkordinasi dengan pemerintah. Dengan harapan pembangunan secepatnya bisa dibangun kembali.

“Harapan kami gedung-gedung sekolah yang terbakar bisa dibangun kembali secepatnya, kemudian anak-anak bisa belajar di dalam ruang kelas seperti sebelumnya. Memang kita sudah  berkordinasi dengan pemerintah provinsi pemerintah kota, memang kalau wacana pihaknya pembangunan gedung sekolah akan secepatnya dilakukan.  memang anak-anak tidak bisa belajar seperti ini,” jelasnya.

Dari pantauan koran ini siswa masih semangat dalam belajar dan begitu juga guru yang mengajar. (rm-80/vin)