PANGKALAN BUN – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kotawaringin Barat tak bisa meluas. Kebakaran itu mampu dipadamkan. Setiap muncul titik api, helikopter pengebom air langsung bergerak ke lokasi.
Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan, Pemkab Kobar telah mengusulkan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menghadapi karhutla di wikayah Kobar. Akhirnya helikopter jenis MI 8 sudah dikirimkan dan hampir setiap hari memadankam titik api yang terpantau oleh satelit.
"Untuk helikopter pengebom air sendiri tiba di Pangkalan Bun sudah satu minggu lebih. Setelah tiba helikopter ini beroperasi sesuai dengan titik api yang terpantau oleh satelit," kata Pahrul Laju, Sabtu (30/9).
Helikopter pengebom air ini sangat efektif untuk proses pemadaman api yang sulit dijangkau oleh tim yang ada di darat. Helikopter bisa menjangkau Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, dan Sukamara.
"Untuk saat ini proses pemadaman masih mudah, karena belum terlalu banyak titik api. Saat muncul titik api langsung dipadamkan pengeboman air menggunakan helikopter," jelasnya.
Seperti yang terjadi pada Jumat (29/9) lalu, telah terpantau ada dua titik hot spot di wilayah Kecamatan Arut Utara Kotawaringin Barat. Helikopter langsung menuju titik api dan melakukan pemadaman.
"Begitu juga dengan wilayah Lamandau, Sukamara dan Seruyan juga sama. Termasuk di Sebabi Kabupaten Kotim juga pernah dipadamkan dengan menggunakan helikopter MI 8," jelasnya.
Kemudian untuk Sabtu (kemarin) juga terpantau dua titik hot spot di Kecamatan Kumai Kobar dan Kecamatan Pertama Kecubung Kabupaten Sukamara.
"Dua titik hotspot terpantau Sabtu sore. Jadi kita fokuskan untuk pemadaman dilakukan pada Minggu sesuai dengan lokasi yang terpantau satelit," jelasnya.
Sejauh ini, proses pemadaman karhutla di empat kabupaten ini cukup menggunakan satu helikopter mengingat karhutla tidak separah seperti tahun 2015.
"Paling banyak empat titik hot spot. Di samping itu, tim gabungan di darat baik BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan para relawan juga ikut memadamkan api," jelasnya. (rin/yit)
WARNING: Semua informasi yang ada di website sampit.prokal.co adalah hak cipta penuh Harian Radar Sampit. Dilarang keras menjiplak atau menyalin semua informasi di website ini ke dalam bentuk dokumen apapun (untuk kepentingan komersil) tanpa seizin Radar Sampit. Pihak yang melanggar bisa dijerat UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan perubahannya dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Like & Follow akun resmi Radar Sampit fanspage
Facebook: Radar Sampit
Twitter: radarsampit
Instagram: radarsampitkoran