NANGA BULIK – Kepala BKKBN RI Surya Chandra Surapaty melakukan kunjungan ke Kabupaten Lamandau. Selain mencanangkan Kampung KB, kedatangannya juga untuk memberikan ceramah umum tentang program KB pria dan program Keluarga Berencana di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari camat, babinsa, organisasi wanita, ormas, tokoh adat, tokoh agama, dan lainnya.
”Program keluarga berencana ini digalakkan kembali dalam rangka menciptakan generasi Indonesia yang berkualitas," tegasnya.
Menurutnya, pemerintah melaksanakan program KB memiliki tujuan sangat baik dalam menekan jumlah penduduk dan mengatasi persoalan kelahiran yang tidak terkendali. Masalah kependudukan akan jadi ancaman kalau tidak dikendalikan dengan baik.
”Usia menikah dan hamil pertama kali minimal adalah 21 tahun. Minimal jarak kelahiran 3-5 tahun, sehingga anak mendapatkan ASI paling sedikit 2 tahun. Dengan begitu, ibu bisa memberikan gizi yang baik dalam seribu hari terbaik masa pertumbuhan. Dengan demikian, generasi indonesia bisa menjadi generasi yang sehat dan cerdas melalui pola asah asih dan asuh yang baik dan benar,” papar Surya.
Dia juga menuturkan, BKKBN saat ini memiliki program generasi berencana agar generasi muda bisa memiliki kegiatan positif dan menjadi generasi yang mampu merencanakan masa depannya.
Sementara itu Wakil Bupati Lamandau Sugiyarto mengatakan, Pemkab Lamandau mendukung suksesnya program KB yang dilakukan pemerintah dan sudah siapkan delapan kampung KB di kecamatan serta desa/kelurahan. Kehadiran Kepala BKKBN tentunya sebagai langkah baik melihat perkembangan KB di Bumi Bahaum Bakuba.
”Program KB ini telah dijalankan dengan baik di Lamandau. Bahkan, untuk KB Pria (MOP) yang peminatnya sedikit di daerah lain, di sini cukup banyak aseptornya," ungkapnya.
Kemudian Kepala DP3AP2KB Lamandau Luhut Tampubolon menjelaskan, seminar KB pria bertujuan, untuk meningkatkan pemahaman serta kesertaan pria ber-KB, khususnya MOP, sekaligus menekan rumor yang masih beredar pada sebagian lapisan masyarakat.
Terkait pencanangan delapan Kampung KB lanjutnya, bertujuan untuk akselerasi pembangunan pada desa sasaran yang akan dilaksanakan secara terpadu antar-SOPD dan pihak terkait. Kemudian juga pencanangan sejumlah desa dan kecamatan layak anak untuk mendukung Kabupaten Lamandau menuju kabupaten layak anak.
”Terdapat beberapa indikator kabupaten layak anak yang terkait dengan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga, antara lain pencegahan pernikahan usia anak dini, bina keluarga balita (BKB), bina keluarga remaja (BKR), pengembangan PAUD/BKP holistik integratif," terang Luhut.
Bersamaan dengan kegiatan seminar KB pria, juga dilakukan pelayanan KB MOP dengan menggunakan sarana Mobil Unit Pelayanan (Muyan). Serta pameran produk UPPKS. Ada delapan pria yang kemarin mengikuti vasektomi dan puluhan peserta KB implan.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN RI juga menandatangani pencanangan 8 Kampung KB, yakni Desa Guci, Desa Penopa, Desa Toka, Desa Jemuat, Desa Sungai Buluh, Desa Batu Hambawang, Desa Mukti Manunggal, dan Desa Riam Tinggi. Sosialisasi kampung KB pada delapan desa ini sudah dilaksanakan dan akan ditingkatkan pembinaannya. (mex/ign)