SAMPIT - Anggota Komisi III DPRD Kotim, Supriadi merasa prihatin atas kasus peredaran narkoba. Terlebih kini sudah merambah kepada kalangan pelajar, maka dari itu dia mendesak agar seluruh sekolah dan orang tua bisa membentengi anak dengan pendidikan karakter dan agama yang kuat.
“Saya mendengar peredaran narkoba sudah merambah ke tingkat pelajar termasuk ke satuan pendidikan di SMP. Pemerintah daerah harus melihat persoalan ini sebagai ancaman luar biasa. Karena kalau kita biarkan, Kotim kedepannya akan krisis generasi muda yang bebas dari narkotika,” kata Supriadi, Selasa (24/10) kemarin.
Menurut Supriadi, pihaknya sepakat agar pengedar narkotika itu dilakukan tindakan tegas hingga tembak di tempat, pasalnya saat ini upaya memberikan efek jera melalui penangkapan sesuai dengan peraturan tanpa ada pengaruhnya.
“Coba dilihat data tangkapan polisi setiap tahunnya selalu meningkat, inikan artinya upaya pemberian efek jera dengan proses hukuman pidana ternyata belum memberikan pengaruh apa-apa. Makanya saya sepakat kalau pengedar ini baik narkoba dan zenith itu diambil tindakan tembak di tempat, karena ini kejahatan luar biasa,” kata Ketua DPD Golkar Kotim tersebut.
Supriadi menyebutkan, bahwa saat ini pemerintah gencar mengucurkan anggaran diatas 20 persen untuk sektor pendidikan. Upaya ini akan sia-sia jika generasi muda itu sudah dirusak dari dalam melalui narkoba.
“Kalau sudah generasi kita disusupi Narkotika, apa lagi yang bisa kita harapkan, kita bakal kehilangan generasi masa depan yang melanjutkan pembangunan daerah dan negara ini, maka itu mari kita lihat bahwa narkotika ini adalah ancaman terbesar bangsa dan negara bahkan bahayanya sama dengan radikalisme,” tukasnya. (ang/fm)