PALANGKA RAYA – Untuk meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan penyuluhan, belasan kader Keluarga Berencana (KB) dilatih oleh Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalteng. Pelatihan ini bertajuk   Orientasi Pendidikan Kependudukan Bagi Kader di Kampung KB Se-Provinsi Kalteng, selama 23-24 Oktober 2017, dan dibuka Senin (23/10) malam.

Kepala Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Uwanfried SH, mewakili Kepala BKKBN Provinsi Kalteng Kusnadi SH menyebut salah satu bentuk implementasi dari revolusi karakter bangsa adalah melalui kegiatan pendidikan kependudukan.

“Diharapkan peran para kader yang ada di Kampung KB seperti pada kelompok kerja di kabupaten/kota yaitu semua SKPD dan institusi terkait dan mitra kerjauntuk meningkatka kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung melalui program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga),” kata Uwanfried.  

Dijelaskannya, kader adalah seorang yang mampu dan sukarela berpartisipasi menyumbangkan pemikiran tenaga dan waktunya untuk membantu pengelolaan kegiatan program KB. Khususnya dalam Kampung KB dan semua kegiatan di dalamnya seperti pembentukan Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).  Kader juga bertugas mendata, sekaligus sebagai petugas kelompok kegiatan dalam BKR dan BKL.

“Melalui orientasi pendidikan kependudukan ini semua kader KB dapat satu pemahaman tentang program pendidikan kependudukan hingga bisa ditularkan di tingkat desa. Dimana Kampung KB pada 2016 lalu sudah dibentuk 14 Kampung KB di kabupaten/kota,” ucapnya.

Dijelaskannya, untuk tahun 2017 akan dicanangkan 136 kampung tingkat kecamatan. Pada pertengahan November diharapkan sudah 100 persen dibentuk Kampung KB.

Saat disinggung apakah Kampung KB secara keseluruhan di wilayah Kalteng yang sudah terbentuk berhasil, Uwanfried menyebut belum ada evaluasi menyeluruh untuk itu. Sebab saat ini orientasinya adalah pembentukan Kampung KB di 14 kabupaten/kota secara menyeluruh. Sementara ada kendala di Kabupaten Sukamara dan Barito Selatan (Barsel).

“Suatu Kampung KB dikatakan berhasil, jika seluruh proses tahapan pembentukan Kampung KB selesai, dilanjutkan implementasi kegiatan yang didahului rapat persiapan oleh satuan kerja perangkat daerah di tingkat kabupaten,” pungkasnya. (vin)