SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 23 November 2015 22:19
Ancam Bongkar Barak Mesum
PAKAI TANGGA: Petugas Satpol harus menggunakan tangga untuk memeriksa salah satu kamar barak yang jadi sasaran razia

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim mengancam akan membongkar barak yang kerap dijadikan tempat mesum dan tak sesuai izin. Pemilik barak yang kerap jadi sasaran razia dan ditemukan pasangan mesum, akan ditelusuri perizinannya, serta prosedur dan syarat pendirian barak tersebut.

”Kita akan lakukan pendataan dulu. Nanti kita ambil langkah selanjutnya dan kita serahkan ke Pemkab Kotim. Barak ini (yang sering dijadikan tempat mesum) akan kita telusuri siapa pemiliknya. Misalnya tidak punya IMB (izin mendirikan bangunan), kita bongkar saja bangunannya karena meresahkan,” kata Kasatpol PP Kotim Rihel melalui Kasi Ketertiban Umum Satpol PP Supriyadi, Minggu (22/11).

Hal itu ditegaskan Supriyadi setelah pihaknya kembali menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) bersama tim gabungan, yakni Satpol PP, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya. Sebanyak 26 warga dijaring karena tidak membawa identitas. Di antaranya ada empat pasangan kedapatan sekamar, namun tidak bisa membuktikan pasangan suami istri.

Supriady belum bisa memastikan semua barak di Kotim akan mendapat perlakuan yang sama dan jadi sasaran razia. Pasalnya, pihaknya bergerak berdasarkan laporan dari masyarakat. ”Tidak semuanya barak yang tidak berizin. Kita fokuskan pada barak tempat anak muda yang digunakan untuk minuman keras, obat-obatan, atau narkoba,” katanya.

Sementara itu, dalam razia pekat, sebagian orang yang diduga pasangan mesum, lari tunggang langgang meninggalkan lokasi ketika petugas menyasar mereka. Saat petugas memasuki salah satu kamar barak, botol minuman keras berserakan di dalamnya. Petugas menduga jika kamar itu digunakan untuk persinggahan sementara untuk kegiatan negatif.

”Memang nggak pernah dibersihin ini kamar kosnya. Masa sampah sampai seperti itu,  botol miras pun dibiarkan menumpuk,” kata seorang petugas.

Ada dua titik barak yang jadi sasaran malam itu. Penghuni barak tidak menyangka petugas  datang dan memeriksa kelengkapan adminitarasi kependudukan. Ada yang mengaku hanya singgah sebentar untuk pinjam charger HP di jam malam tersebut. namun petugas tidak mau dikibuli, sehingga digiring ke kantor Satpol PP Kotim untuk dilakukan pendataan.

Warung Prostitusi Melayani Siang

Sementara itu, beberapa warung yang diduga sebagai tempat prostitusi ilegal ternyata masih beroperasi, meski sering diperingatkan. Untuk mengelabui petugas, warung itu mememilih beroperasi siang hari.

 

Saat petugas menyasar warung di Jalan Lingkar Kota Selatan (dekat bundaran KB), tak banyak warung yang beroperasi malam hari. Petugas meyakini warung yang diketahui masih menyediakan layanan esek-esek itu pindah jam operasi.

”Biasanya malam hari, tapi saat ini beralih menjadi siang melayani tamunya, karena kalau malam kerap kena razia,” kata Supriady.

Supriady juga meyakini masih banyak warung yang diam-diam masih beroperasi. Satpol PP mendata ada beberapa warung yang masih menyediakan tempat bagi pria hidung belang pencari kenikmatan. Tapi, ada juga yang sudah mematuhi dan hanya berjualan biasa.

Satpol PP mengancam akan memidanakan sejumlah pemilik usaha warung itu. Bahkan, bisa saja dikenakan denda bagi yang tetap melanggar. ”Memang tidak adanya aturan tegas untuk ini membuat mereka tidak jera. Tapi, ke depan kami sudah usulkan agar para pemilik usaha maupun pelakunya dikenakan tindak pidana ringan. Pihak kepolisian juga sudah memberikan dukungan untuk ini,” ujarnya.

Maraknya tempat prostitusi ilegal di kawasan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat.  Tempat ini juga rawan menimbulkan masalah baru, seperti bermunculannya pekerja seks komersil liar dan rawan penyebaran penyakit berbahaya, karena tak terkontrol oleh pemerintah.

Untuk diketahui kawasan Jalan Lingkar Kota Selatan ini memang terkenal sebagai kawasan penyedia layanan esek-esek ilegal. Peringatan, bahkan sampai pembongkaran paksa warung pun sering dilakukan. Tapi, beberapa waktu kemudian, warung yang dibongkar kembali berdiri dan melakukan bisnis yang sama. (mir/ang/oes/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers