SEMARANG – Petaka menimpa Kapal Motor (KM) Dharma Kencana II yang membawa 206 penumpang bersama awak kapal, Minggu (29/10) sekitar pukul 04.15 WIB. Kapal tersebut terbakar di tengah perjalanan dari Semarang menuju Pontianak. Tepatnya 47 mil barat laut Pulau Karimun Jawa.
Informasinya, kapal tersebut dilaporkan terbakar sekitar pukul 04.15. ”Laporan itu diterima Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Stasiun Radio Pantai (SROP) Semarang,” kata Dirjen Perhubungan Lau Bay M Hasani. Kapal patroli kemudian dikerahkan untuk membantu penyelamatan.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi mengatakan, pihaknya mendapat informasi kecelakaan pada pukul 08.00. ”Info awal ada 189 orang di kapal,” jelasnya.
Begitu mendapatkan informasi adanya kebakaran kapal di tengah laut, Syaugi mengatakan, lembaganya segera memberangkatkan KM Sar Sadewa dari semarang. Satu tim rescue dikerahkan. ”Data terakhir yang kami dapat ada 206 orang dan semua selamat,” jelasnya.
”Kami juga mengirimkan e-broadcast untuk kapal terdekat agar bisa membantu,” katanya. Harapannya kapal terdekat akan menolong.
Ada sembilan kapal yang dikerahkan membantu dan memastikan bantuan penyelamatan penumpang, yang terdiri dari Kapal KPLP KNP. 203, kapal Polair, Kapal Basarnas KN 231 Sadewa, kapal TNI AL KRI Soputan, dan kapal swasta, seperti KMP Kirana I, KMP Kelimutu, KMP Ekspres Bahari, KM Tanto Jaya, dan TB Citra.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Marwansyah mengatakan seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Kumai. ”Kapal KPLP dikerahkan untuk membantu. Selain itu juga mendapat bantuan KM Kirana I tujuan Kumai yang memutar haluan untuk membantu mengevakuasi penumpang,” kata Marwansyah.
Persiapan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Hermon F Lion mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait mempersiapkan seluruh kebutuhan para korban. Tempat yang dipersiapkan untuk menjadi tempat evakuasi adalah Terminal Pelabuhan Panglima Utar Kumai, aula kantor Camat Kumai, dan mendirikan tenda.
Pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan korban, guna meringankan beban mereka ketika sampai di Pelabuhan Panglima Utar. Persiapan tersebut, di antaranya petugas kesehatan dan dapur darurat dari Dinas Sosial (Dinsos) Kobar.
”Nanti kita lihat kondisi mereka, karena komunikasi dengan di sana masih berlangsung dengan semua instansi, terkait upaya yang ada untuk menindaklanjuti hal itu,” katanya.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, telah memerintahkan Kepala BPBD dan Dinsos Kobar ke lapangan dan berkoordinasi dengan KSOP Kumai untuk mempersiapkan kemungkinan yang akan difasilitasi untuk para korban Kapal Dharma Kencana II yang terkena musibah.
”Ibu juga akan ke Kumai besok pagi (hari ini) untuk mengecek langsung para korban,” tandasnya.
Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 1 SST anggota Kodim dan Kompi B Yonif 631/ Raider untuk membantu mengevakuasi korban.
”Kita juga mendirikan tenda dan posko di area pelabuhan untuk menampung korban sementara sebelum dibawa menuju Pontianak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Pria Premos mengatakan, untuk tenda posko yang didirikan Polres Kobar, merupakan perwakilan dari semua instansi dan kemungkinan tidak terpakai, karena tahapan evakuasi sudah direncanakan dengan baik oleh pihak perusahaan DLU. Selain itu, pihaknya menyiapkan 50 personel yang bersiaga di Pelabuhan Panglima Utar Kumai.
”Semuanya dalam keadaan selamat. Kami saling bahu membahu. Pendirian tenda hanya untuk evakuasi seandainya, tidak ada penginapan. Kita berharap itu tidak dipakai,” katanya.
Kompensasi
Manager Usaha PT DLU Gede Maharta mengatakan, kejadian tersebut merupakan musibah. Semua prosedur keselamatan dan penyelamatan korban sudah dipersiapkan dengan baik, sesuai ketentuan. Seluruh penumpang sudah dievakuasi dengan selamat ke Kapal Kirana I dari PT DLU yang menuju Kumai.
”Sampai di Kumai di estimasi besok (hari ini, Red) jam 07.00 WIB pagi. Semua penumpang nanti dalam hal ini masih kita data tujuannya, karena kita akan menyiapkan perjalanan lanjutan mereka, termasuk seluruh akomodasi dan keperluannya,” jelasnya.
Gede melanjutkan, begitu korban datang di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, korban yang ingin melanjutkan perjalanannya via darat ke Pontianak, pihaknya telah menyiapkan transportasi bus. Sedangkan bagi korban yang ingin melanjutkan perjalanan atau balik ke Semarang, juga akan menyiapkan tiket pesawat tujuan ke Semarang.
”Untuk menunggu itu kita juga sudah persiapkan penginapan yang mereka pakai untuk istirahat. Selain itu, juga kita sudah siapkan tim kesehatan, baik dari dokter, medis untuk mempersiapkan sesuatu yang memang dibutuhkan oleh para penumpang tersebut,” tandasnya.
Dia menegaskan, semua penumpang yang selamat akan ditangani perjalanan lanjutannya. Fasilitas juga dipersiapkan, seperti penginapan, barang kebutuhan dasar, termasuk untuk anak-anak.
”Karena proses evakuasi butuh waktu segala sesuatunya sudah clear semua. Kapal sudah berangkat ke sini. Pada saat kejadian mereka turun menggunakan peralatan yang berada di atas kapal, setelah itu mereka dievakuasi dengan kapal kita,” tegasnya.
Gede menjelaskan, para korban mendapatkan kompensasi dari kebijakan manajemen berupa pengembalian tiket 100 persen, dana kompensasi tambahan untuk bekal perjalanan lanjutan sebesar Rp 1 juta per orang.
”Segala sesuatu kebutuhan seperti pakaian, penginapan, susu, dan segala macam sudah kita siapkan, semuanya akan dapat asuransi,” pungkasnya. (lyn/jpg/jok/ign)
