KASONGAN – Kehadiran kampus Universitas Darwan Ali (Unda) di Kasongan diharapkan mampu menggenjot indeks pendidikan masyarakat, khususnya aparatur desa. Berdasarkan data, hampir 70 persen penduduk Katingan saat ini masih berpendidikan sembilan tahun atau setingkat SMP.
Bupati Katingan Sakariyas melalui Sekda Nikodemus mengatakan, usia Katingan tergolong muda, yakni baru menginjak 15 tahun. Tentu masih banyak hal yang perlu ditingkatkan, baik pembangunan infrastruktur hingga pendidikan. Namun, selama ini pemerintah daerah cenderung fokus melakukan pembangunan fisik.
"Sektor pendidikan bukannya tidak diperhatikan, hanya saja porsinya masih sedikit. Padahal, sektor ini sama pentingnya. Kehadiran kampus Unda di Kasongan diharapkan mampu meningkatkan indeks pendidikan warga Katingan ke depan," katanya.
Menurutnya, peningkatan indeks pendidikan merupakan salah satu butir yang tertuang dalam visi Katingan cerdas. Sebelumnya, upaya konkrit pemerintah daerah, yakni dengan menyekolahkan sebanyak 600 orang guru menjadi sarjana.
"Kenapa disekolahkan? Sebab, mereka sudah punya pengalaman mengajar. Pada akhir 2016 lalu, semua guru itu sudah wisuda dan memegang ijazah sarjana. Saya kira cuma Katingan yang melaksanakan akselerasi seperti itu, ternyata daerah lain juga sama," katanya.
Pemkab Katingan mendukung keberadaan Unda di Kasongan, salah satu bentuknya dengan menyediakan kampus yang berlokasi di eks bangunan Dekranasda Katingan atau di kawasan Taman KLA Kasongan tanpa sewa alias gratis.
"Kita harapkan indeks pendidikan masyarakat kita bisa naik, karena pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting. Apalagi bagi aparatur desa, karena mahasiswa yang berkuliah ini adalah orang yang memiliki pandangan jauh ke depan," jelasnya.
Rektor Unda Ali Kusuma menuturkan, sejak awal mendirikan perguruan tinggi, pihaknya telah berkomitmen mengutamakan mahasiswa yang lulus memiliki kualitas dan berdaya saing.
"Buktinya, pada rekturmen PNS di berbagai daerah beberapa tahun lalu, ternyata banyak mahasiswa kita yang diterima. Mereka beruntung, baru lulus langsung mendaftar dan akhirnya diterima. Unda lebih mengutamakan kualitas dari pada kuantitas dan itu sudah terbukti," ujarnya.
Pemkab Katingan, lanjutnya, merespons positif rencana pembukaan kampus Unda di Kasongan. Kini pihaknya sudah memiliki sebanyak 200 orang mahasiswa baru. Bahkan, 80 orang di antaranya merupakan aparatur desa se-Katingan.
"Sebanyak 120 orang adalah mahasiswa murni dan akan masuk secara reguler. Khusus bagi aparatur desa, hanya dilakukan perkuliahan pada Sabtu dan Minggu. Sementara jurusan yang tersedia adalah Manajemen Bisnis," pungkasnya. (agg/ign)