SAMPIT – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Susana Yembise mendeklarasikan Kabupaten Kotawaringin Timur menuju Kabupaten Layak Anak, Rabu (21/11). Kegiatan itu dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit.
Hadir dalam acara itu Gubernur Kalteng yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Hardy Rampay, Bupati Kotim H Supian Hadi, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli, dan sejumlah pejabat serta undangan lainnya.
Yohana Susana Yembise mengatakan, sesuai dengan komitmen secara global, perempuan dan anak menjadi prioritas negara-negara PBB. Indonesia salah satu bagian dari PBB yang memperhatikan perempuan dan anak. Ada 17 Indikator. Indikator ke-5 adalah kesejahteraan Gender.
Indonesia jadi satu perhatian dunia yang dipilih menjadi satu negara besar dari 10 negara, dilihat dari perempuan Indonesia yang cukup maju, mayoritas muslim, dan toleransinya cukup maju.
Yohana meminta kaum pria untuk memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk menduduki jabatan strategis di Kalimantan Tengah. Mengangkat harkat martabat kaum perempuan agar setara dengan kaum laki-laki.
Apalagi perempuan Indonesia sudah menjadi role model di dunia. Dia juga meminta agar kaum pria memperhatikan dan melindungi kaum perempuan dan anak-anak dari kekerasan dalam rumah tangga.
Kepala DP3AP2 Kotim Rusmiati mengatakan, dengan adanya deklarasi menuju kabupaten layak anak, merupakan bukti komitmen dan perhatian pemerintah pusat dan Pemkab Kotim untuk melindungi kaum perempuan dan anak.
Diharapkan ada integrasi antara komitmen pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjamin ketersediaan hak-hak perempuan dan anak-anak. ”Tadi ada contohnya salah satu keikutsertaan dunia usaha,” ujarnya.
Rusmiati menambahkan, dengan adanya MOU, diharapkan SOPD di Kotim bisa mendukung dan bekerja sama untuk menyukseskan dalam mencapai tujuan agar kaum perempuan dan anak terlindungi dan terpenuhi hak-haknya. Mereka akan merasa aman dan nyaman. Kekerasan terhadap mereka pun berkurang.
Kegiatan itu dihibur dengan tarian daerah Kalimantan Tengah. Ada tiga sekolah yang dikunjungi Menteri, yaitu SDN 2 MB Hulu, SMK Negeri 4, dan Yayasan Cita Bunda. Tiga sekolah tersebut mendapat predikat sebagai sekolah ramah anak. (ard/adv)