SAMPIT– Ketua Komisi I DPRD Kotim , Handoyo J Wibowo mengungkapkan bakal ada pengurangan alokasi anggaran untuk Pemerintahan Desa (Pemdes) di tahun 2018 mendatang. Artinya, Dana Desa yang akan ditransfer ke daerah bakal mengalami pengurangan.
”Sektor pendapatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kotim tahun 2018 mengalami penurunan. Dampaknya di tahun depan, dana desa akan memgalami penurunan,” ujarnya,Rabu (22/11) kemarin.
Menurut Handoyo, penurunan itu sekitar Rp 8 Miliar dari tahun ini. Di tahun 2017, total Dana Desa Kotim sekitar Rp 235 Miliar, dan di tahun depan berada pada kisaran Rp 227 Miliar. Dana itu terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Desa, dan 10 persennya Dana Alokasi Umum.
“Memang angka penurunannya tidak terlalu signifikan. Tetapi jika dianalisa , angka itu membuat desa akan menerima tidak kurang dari Rp 1 miliar, dari total 168 desa yang ada di Kotim,” ujarnya.
Ditegaskannya, dana desa itu harus benar-benar didistribusikan sampai kepada desa dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk program pembangunan. Selain itu, kepala desa juga hendaknya meningkatkan frekuensi penggunaan anggaran di sektor yang produktif .
”Kurangi kegiatan yang tidak produktif, artinya yang tidak ada dampak baliknya. Lebih baik gunakan untuk kegiatan infrastruktur dan kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat. Bukan justru sebaliknya, hanya digunakan kades untuk jalan-jalan atas nama study banding yang minim manfaat,”imbuh Politikus Demokrat ini.
Kemudian bagi desa yang saat ini masih miskin lanjut Handoyo, harus mendapat porsi anggaran lebih besar dibandingkan dengan desa yang kondisinya lebih maju. Dengan demikian, diharapkan pembangunan di desa tertinggal tersebut bisa lebih maksimal dan menjadi desa maju.
"Kita ingin kedepannya di Kotim ini tidak ada lagi desa yang berstatus tertinggal. Untuk itu pembangian anggaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi desa," tandasnya. (ang/gus)