SAMPIT– Program peningkatan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terancam tidak terakomodir, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah (RAPBD) tahun 2018 nanti. Padahal hal itu sangat diperlukan, terutama oleh sekolah-sekolah yang berada di pelosok.
Anggota DPRD Kotim, Sarjono mengatakan, program tersebut terkendala karena besarnya anggaran program multiyears di sektor lain. Dikatakannya, program itu setidaknya sudah menyedot pos anggaran dari sektor lainnya dan dirinya mengaku sejak awal sudah mewanti-wanti, agar program multiyears tersebut ditunda atau dihapuskan, karena ada penurunan sektor pendapatan di APBD Kotim.
”Sarana dan prasarana pendidikan s di daerah pelosok sangat diperlukan. Mereka membutuhan ruang kelas baru. Sayangnya hal itu tidak bisa diakomodir secara tuntas oleh pemerintah daerah dalam APBD 2018, karena anggarannya tidak ada,”ujarnya, usai mengikuti pembahasan RAPBD Kotim 2018, kemarin.
Meski begitu, Sarjono mengaatakan bahwa masih ada waktu dan kesempatan untuk memperjuangkan kebutuhan anggaran di sektor pendidikan, karena direncanakan pekan depan, pembahasan RAPBD sudah masuk dalam tahapan kompilasi.
Ditegaskannya, pada tahapan itu akan ada ruang untuk tarik ulur program dan penganggarannya. Dan dipastikannya, pihaknya dari Komisi III DPRD Kotim, akan memaksakan agar pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, tetap bisa dilaksanakan tahun depan.
”Semoga dalam rapat kompilasi nanti ada ruang gerak kita untuk memenuhi kebutuhan anggaran di Dinas Pendidikan Kotim, yang mana kekurangannya itu sangat banyak, mencapai puluhan miliar,” tandas Politikus Golkar ini. (ang/gus)