SAMPIT– Anggota Komisi III DPRD Kotim, Sarjono menegaskan, jika Pemkab Kotim tidak ada anggaran untuk menambah pengangkatan tenaga medis dan tenaga kesehatan, maka hendaknya keberadaan mereka yang bertugas di perkotaan, bisa dirotasi ke pedalaman.
”Kalau tidak ada lagi anggaran kita mau apa? Tentunya kebutuhan tenaga medis di pedalaman sangat diperlukan. Salah satu caranya, pindahkan tenaga yang menumpuk di perkotaan itu ke pedalaman,” imbuhnya, kemarin.
Sarjono menegaskan, suka tidak suka hal itu demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan menurutnya Pemkab Kotim punya tanggung jawab untuk memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan.
Dipaparkannya pula, warga di pedalaman sudah puluhan tahun menunggu janji pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan. Menurutnya, perawat dan bidan harus ada yang ditempatkan di desa atau puskesmas pembantu.
”Perlu dipeta-kan daerah mana saja yang menumpuk tenaga kesehatannya, lalu di rotasikan dalam masa perpanjangan tenaga kontrak di tahun 2018 ini. Dengan demikian kita bisa menentukan arah kebijakan selanjutnya,” ujar Politikus Golkar ini.
Di sisi lain Sarjono menyayangkan, masih ada terjadi di lapangan, bahwa tenaga kontrak yang diangkat setiap tahun, ternyata diam-diam pindah tugas. Dirinya menuding salah satu penyebabnya, tidak jarang ada oknum pejabat yang bermain, sehingga ada pegawai kesehatan yang bisa leluasa berpindah tugas.
”Mestinya hal demikian tidak lagi terjadi, dan semua pihak harus menyadari bahwa pedalaman Kotim saat ini menjerit dan butuh perhatian di berbagai sektor. Salah satunya pada sektor kesehatan itu tadi,” pungkasnya. (ang/gus)