PALANGKA RAYA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan rencana aksi guna mengantisipasi lonjakan permintaan kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.
Wakil Ketua TPID Setian mengatakan, kenaikan permintaan terhadap kebutuhan pokok selalu terjadi menjelang hari besar keagamaan. Semua pihak yang tergabung dalam TPID harus bergerak menyiapkan rencana, terutama dalam memenuhi permintaan pasar.
”Instansi dan lembaga yang tergabung di TPID ini punya tugas masing-masing. Ada yang memastikan kelancaran distribusi, ada yang memantau ketersediaan dan harga. Jadi semuanya saling berkoordinasi,” katanya, kemarin.
Seperti Dinas Perhubungan Kalteng bersama kabupaten dan kota yang punya tugas memastikan kelancaran angkutan pembawa kebutuhan pokok dan provinsi lain. Tentunya ini menyangkut arus lalu lintas di sejumlah titik.
”Dishub kemarin juga diminta melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) agar kecepatan labuh dapat ditingkatkan, sehingga arus barang keluar masuk dapat dipercepat,” ucapnya.
Untuk Dinas Perdagangan dan Industri, bertugas melakukan pantauan pasar. Hal ini tak kalah penting, karena meningkatkan permintaan. Tidak menutup kemungkinan diikuti dengan kenaikan harga barang.
”Mengenai hal ini, tak hanya pemantauan harga bahan pangan, namum juga perlu membuka pasar murah menjelang perayaan di semua kabupaten dan kota, juga mengikutsertakan peran pasar murah oleh pihak swasta,” katanya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP), lanjutnya, sudah disediakan tambahan stok daging ayam ras sebanyak 25 ribu ekor di kandang penyangga, sehingga akan menjadi penyeimbang lonjakan permintaan menjelang perayaan Natal serta tahun baru.
Dia menambahkan, per 29 November 2017, stok beras di Bulog Divren Kalteng sebanyak 5.684 ton, sehingga mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan provinsi hingga beberapa bulan ke depan. (sho/ign)