SAMPIT-Ketua Frakksi PAN-Nasdem DPRD Kotim, Syahbana menilai bahwa perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Kota Besi, saat ini sedang melemah. Salah satu faktor menurutnya, karena masyarakat setempat sangat bergantung dengan komoditas perkebunan karet dan rotan, yang belakangan ini harganya berfluktuasi.
”Kondisi ekonomi masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) saya, yakni Dapil empat yang meliputi Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, Kota Besi dan Telawang, sangat memprihatinka. Hal ini salah satunya akibat harga karet tidak kunjung membaik. Sedangkan mereka banyak hanya mengandalkan sektor tersebut,” paparnya, (14/12) kemarin.
Diungkapkankannya, sejauh ini belum ada aksi dari Pemkab untuk menyikapi persoalan tersebut. Setidaknya masalah anjloknya komoditas ini sudah terjadi sekitar 5-6 tahun belakangan ini.
”Ya kita belum lihat ada intervensi dan kebijakan Pemkab yang bisa memengaruhi harga di pasaran. Harga karet terutamanya, sama seperti yang dulu. Entah ini apa masalahnya, belum juga ada penjelasan yang memuaskan bagi masyarakat di Kotim,”terang Syahbana.
Dikatakannya pula, persoalan anjloknya harga ini seakan tidak ada upaya pemerintah untuk pro kepada para petani. Bahkan saat ini tidak jarang ada petani yang mulai beralih ke komodidtas lain dan mengorbankan pohon karetnya.
”Padahal itu kalau kita cermati, justru keputusan yang tidak tepat untuk membuang kebun karet dengan mengganti tanaman lain. Tapi itu semua karena masyarakat sudah bosan, dan tuntutan ekonomi sangat tinggi, jadi itulah salah satu sebabnya,” pungkas Syahbana.(ang/gus)