KUALA KURUN – Data dari Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, angka stunting (kurang gizi) bagi balita 0-59 bulan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mencapai 32,8 persen.
Jumlah tersebut sedikit agak rendah dibandingkan provinsi yang mencapai lebih dari 40 persen. Hal tersebut tentunya menjadi peringatan bagi daerah ini, agar terus mencegah stunting.
”Berdasarkan data World Health Organization (WHO), untuk daerah yang angka stuntingnya diatas 20 persen, maka dianggap kategori rawan stunting,” ucap Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Kalteng Nirhan, saat pertemuan forum Pemangku Kepentingan/Multi Stakeholder Forum (MSF) program kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk menurunkan stunting, di Aula BP3D Gumas, Jumat (15/12) pagi.
Menurut dia, tingginya angka stunting di Kabupaten Gumas dipicu oleh perilaku orang tua kepada anak mereka dalam pemberian asupan gizi yang baik. Hal ini diperparah dengan buruknya sistem sanitasi di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
”Atas dasar itulah, kita secara pelan-pelan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, khususnya ibu muda mengenai kampanye gizi. Namun, untuk hasil tentunya tidak bisa secara langsung, tetapi harus bertahap,” tuturnya.
Dalam mengantisipasi terjadinya stunting, lanjut dia, harus dilakukan kepada ibu muda yang masih anaknya masih dalam kandungan, dengan memberikan pemahaman, pengetahuan, dan pelatihan kepada mereka. Yang bisa melakukan itu tentunya kader-kader posyandu yang sudah terlatih.
”Antisipasi itu sangat perlu khususnya ibu hamil. Mereka harus mampu mengontrol asupan gizi, dan kemudian setelah lahir usahakan memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif selama enam bulan,” ujarnya.
Disamping itu, kata dia, perlu juga memanfaatkan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk memberikan materi khusus stunting, dan bagaimana cara mencegahnya. Sejauh ini pun berjalan efektif, dan masyarakat mulai bisa memahami.
”Para tokoh ini kita jadikan sebagai salah satu media untuk memberikan pemahaman kepada para kaum ibu. Itu merupakan salah satu langkah yang kita lakukan dalam mempercepat pengetahuan mereka mengenai stunting di daerah ini,” tandasnya. (arm/fm)