PANGKALAN BUN - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kotawaringin Barat (Kobar) saat ini dengan mengembangkan teknologi embrio transfer (ET). Saat ini, teknologi itu sudah mulai dikembangkan di Balai Penelitian di Pulau Jawa. Sedangkan di Kalimantan Tengah, khususnya Kobar mulai mencoba pada awal tahun 2017 .
Kepala DPKH Kobar Rosihan Pribadi menyampaikan, pada umumnya pengembangbiakan sapi dikenal dengan cara kawin alam dan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). Terakhir ini ada teknologi baru yang dikembangkan di Kabupaten Kobar yakni ET.
”Embrio transfer adalah reproduksi atau pengembangbiakan ternak yang lebih unggul dibandingkan IB,” ujar Rosihan, Kamis (21/12) saat dijumpai di ruang kerjanya.
Rosihan menerangkan, keunggulan ET dapat mentranser embrio atau cikal bakal anakan sapi kepada rahim indukan sapi lainnya. Misalkan dari embrio sapi limosin, kemudian ditransfer kapada rahim sapi lokal.
”Harapan kita presentase keberhasilan dari embrio hingga lahir bisa mencapai 90 persen,” tukasnya.
Selain itu Rosihan menambahkan, keunggulan lainnya, bisa mengatur waktu kehamilan ternak dan kualitas dari pada calon anakan sapi. Tingkat keberhasilan teknologi ET juga cukup tinggi dibandingkan dengan teknologi IB.
”Embrio tersebut dikembangkan di tabung kemudian ditransfer kedalam rahim ternak sapi lokal,” pungkasnya. (jok/oes)