SAMPIT – Liburan Natal dan tahun baru 2018 mampu mendongkrak jumlah pengunjung kawasan jelawat di tepian Sungai Mentaya. Pedagang kaki lima dan jasa penyewa mainan ingin memanfaatkan momentum ini dengan masuk kawasan jelawat.
NR, salah satu pedagang, mengaku kucing-kucingan dengan petugas demi mengais rezeki di kawasan jelawat. Bahwa beberapa pedagang nekat berjualan di area jelawat pada Minggu (23/12) malam.
”Saat liburan orang pasti mencari tempat yang pas untuk rekreasi keluarga. Salah satunya di jelawat. Banyak pedagang berjualan di sana pas malam Natal,” ucap NR yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya, Rabu (27/12).
Beberapa pedagang sempat menyampaikan meminta bantuan Koordinator Forum Bersama LMS Kotim Audy Valent agar memperjuangkan nasib pedagang. Ketika dikonfirmasi, Audy membenarkan ada salah satu pedagang yang mendatanginya.
”Mereka hanya mengeluh, mengaku tidak ada tempat mengadu di Pemkab Kotim. Yang jelas kebebasan mereka dalam mencari nafkah terbatas, hasilnya juga tidak sebaik tahun lalu,” ungkap Audy.
Dirinya akan membawa aspirasi tersebut ke Pemkab Kotim secepat mungkin, namun tak bisa menjanjikan kepastian hasilnya. ”Setidaknya pekan depan akan kami sampaikan ke pemerintah. Jika tidak ditanggapi, demo menuntut nasib pedagang yang selama ini merasa dikhianati,” ujarnya. (mir/yit)