SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 16 Januari 2018 19:30
WADUH!!! Ikon Jelawat, Lokasi Strategis Takatek
JADI LOKASI TAKATEK : Suasana di area Ikon Jelawat yang ramai pengunjung, Senin (15/1) siang. Disinyalir beberapa sudut di wisata pinggir Sungai Mentaya ini menjadi tempat pemabuk zenith (takatek).(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ikon Jelawat di Jalan Iskandar, Sampit ternyata jadi kawasan populer takatek (pemabuk zenith), hal itu diungkapkan oleh beberapa pedagang dan pengunjung yang pernah melihat pemuda mengonsumsi zenith.

Riati (34), salah satu pedagang di sekitar kawasan wisata tersebut mengatakan, malam hari sekira pukul 21.00 WIB, beberapa remaja terlihat bergerombol membeli minuman di kios miliknya.

Di tangan para remaja itu terdapat plastik warna putih transparan yang isinya obat zenith.

”Plastiknya transparan, saya bisa lihat mereka bawa zenith. Padahal mereka masih remaja, kisaran 12 hingga 14 tahun. Saya tanya, itu apa di bungkusan? Mereka tidak menjawab dan langsung pergi ke atas lokasi Ikon Jelawat,” ujarnya, Senin (15/1) siang.

Hal itu juga dikeluhkan oleh beberapa pengunjung yang sering ke Ikon Jelawat ketika malam hari. Mereka sering melihat sejumlah anak bergerombol dan duduk di sudut bangunan di sisi selatan sambil merokok dan tidur-tiduran.

Safarudin (40) dan Isnawati (38), pengunjung wisata Sampit ini mengakui seminggu dua kali mengunjungi Ikon Jelawat untuk melepas penat.

”Saya sama istri sering ke sini (Ikon Jelawat). Anak-anak kami ikut neneknya di Palangka Raya. Hari Senin siang dan Sabtu malam saya pasti ke sini. Sering saya lihat beberapa remaja tidur-tiduran di sudut. Ada yang di toilet dan lokasi yang sedikit remang-remang. Pernah saya menegur mereka, ternyata sedang mabuk. Di sampingnya ada bungkusan zenith berserakan,” kata Safarudin.

Terpisah, Kasat Reserse Narkoba Polres Kotim, AKP Ronny Marthius Nababan, ketika dimintai pendapat menegaskan, kasus zenith menjadi pekerjaan terbesar mereka selain memerangi narkoba jenis lainnya.

Mereka menyayangkan para remaja yang mengonsumsi pil setan tersebut, padahal masa depan mereka masih panjang.

”Memang kasus zenith ini di tempat saya bertugas dulu, di Lampung tidak ada. Baru di Kotim ini saja saya menangani kasus semacam ini. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya untuk memerangi obat-obatan daftar G, selain narkoba,” tegasnya.

Ronny menyampaikan, agar seluruh remaja baik pelajar maupun yang putus sekolah tidak bertindak bodoh dengan mengonsumsi zenith. Pasalnya, obat-obatan tersebut mengandung senyawa kimia yang risikonya bakal dirasakan ketika efek mabuknya sudah hilang.

”Tubuh kita tidak diciptakan bekerja selama 24 jam nonstop. Jika mengonsumsi zenith untuk menambah stamina agar bekerja maupun beraktivitas tetap prima, itu salah besar. Ujung-ujungnya, pasti efeknya sakit kepala. Di situlah yang akhirnya bikin ketagihan, katanya kalau tidak mengonsumsi zenith bisa lelah,” pungkasnya. (ron/fm)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers