SAMPIT – Kawasan patung jelawat di tepian Sungai Mentaya menjadi bahan perbincangan pengunjung. Ketika malam, lantai bawah (kolong) yang berada di sisi utara lokasi wisata tersebut dipakai sebagai ajang mesum pasangan muda mudi.
Aldi Koko (30) salah seorang pengunjung mengatakan bahwa pada Kamis (11/1) malam lalu, dia melihat beberapa pasangan muda-mudi yang bukan suami istri berjalan menuju bagian bawah lokasi. Aldi awalnya mengira bahwa mereka hanya duduk-duduk dan ingin menghabiskan waktu untuk mengobrol.
”Saya kan penasaran, terus saya ikuti sambil pura-pura melihat-lihat bagian bawah kawasan jelawat ini. Pas saya menoleh ke lokasi tersebut, ternyata ada pasangan laki-laki dan perempuan sedang berciuman. Padahal mereka itu masih muda, usianya paling masih belum 20 tahun,” ujarnya, Selasa (16/1) siang.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Mentaya (KPM), Iptu Irfan Alireja angkat bicara. Irfan mengatakan, sampai saat ini, belum ada laporan dari masyarakat bahwa di bagian bawah lokasi wisata tersebut kerap dijadikan ajang mesum.
Pihaknya juga hampir tiap hari melakukan patroli untuk menyisir beberapa sudut yang berada di sekitar area wisata, dan hingga kini masih belum ditemukan adanya remaja yang mesum. Meski begitu, Irfan mengimbau pada seluruh masyarakat terutama para remaja untuk tidak melakukan tindakan asusila dalam bentuk apapun, seperti mesum.
”Setiap malam kita (polisi) sudah melakukan giat patroli menyisir di beberapa titik lokasi kawasan jelawat. Alhamdulillah, belum pernah kami temukan adanya tindakan asusila atau mesum. Jika ada masyarakat yang pernah melihat, saya harap langsung laporkan pada kami, guna menjadikan lokasi wisata tersebut aman dan nyaman,” tegasnya.
Irfan melanjutkan, jika memang terjadi adanya tindakan mesum yang dilakukan beberapa remaja, pihaknya akan menindak tegas. Pasalnya, aktivitas mesum bisa merusak citra kawasan wisata dan dikhawatirkan dapat menurunkan jumlah pengunjung. (ron/yit)