NANGA BULIK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamandau telah melaksanakan Gerakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) serentak, Sabtu (20/1) pekan tadi.
Coklit ini dilaksanakan sebagai kesiapan penyelenggara untuk menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamandau Tahun 2018 - 2023, dalam rangka memutakhirkan data pemilih.
Sebelum turun ke lapangan, KPU menggelar apel bersama seluruh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dan Panwas di halaman kantor KPU.
Dalam gerakan coklit serentak di hari pertama, mereka mendata sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, satu petugas minimal Coklit lima kepala keluarga (KK) dan harus melaporkannya.
Bahkan seluruh komisioner KPU dan Panwaslu turut serta mendampingi petugas coklit di hari pertama tersebut.
Ketua KPU Lamandau, Daang Padoma mengatakan gerakan Coklit serentak ini merupakan upaya peningkatan kualitas daftar pemilih. Saat melakukan coklit, PPDP akan mendatangi rumah pemilih satu persatu, mencocokan data pemilih dan memastikan daftar pemilih tersusun dengan rapi.
Diantaranya menyatukan pemilih dalam satu KK ke satu TPS, mendata pemilih baru dan pemilih pemula serta menghapus pemilih yang telah meninggal dunia. Karena sebelumnya masih terjadi pemilih dalam satu KK, tapi memilih di TPS yang berbeda.
"Coklit akan dilakukan mulai tanggal 20 Januari - 18 Februari 2018. Dan setiap 10 hari, petugas akan dievaluasi pelaporan," tegasnya.
Menurutnya, PPDP sendiri selain melakukan tugas coklit juga berperan dalam memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berbasis keluarga. Metode sosialisasi dilakukan door to door untuk menyebarluaskan informasi terkait Pilkada 2018 kepada masyarakat.
Sementara itu, selesai dikunjungi petugas Coklit, Wakil Bupati Lamandau Drs Sugiyarto menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau mendukung adanya Coklit ini sebagai bentuk kesiapan Pilkada dan untuk mengetahui data pemilih secara riil.
"Harapannya partisipasi pemilih mencapai 90 persen, karena selama ini hanya 70 persen," harap Sugiyarto. (mex/fm)