SAMPIT - Lahan gambut seluas 10 hektare dan tiga pondok milik warga di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, ludes dilalap si jago merah, kemarin (28/1) pukul 11.00 WIB.
Informasi dihimpun Radar Sampit, angin bertiup kencang membuat api meluas di simpang menuju Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi. Apalagi dalam sepekan ini tidak ada turun hujan, sehingga lahan gambut menjadi kering.
Yang terbakar tidak hanya lahan pertanian milik Kelompok Tani Sekumpul, tapi juga lahan perkebunan kelapa sawit, tanaman pisang, nanas, dan lahan kosong.
"Saya lihat tidak hanya lahan pertanian dan perkebunan milik warga yang terbakar, bahkan ada tiga pondok juga ikut terbakar yang tersisa cuma tongkat pondok," ujar Lurah Baamamg Hulu Sufiansyah saat berada di lokasi, Minggu (28/1) sore.
Angin kencang dan cuaca sangat terik saat itu menyulitkan masyarakat yang ikut memadamkan api. Alat yang digunakan untuk memadamkan api itupun seadanya. Sedangkan panjang selang alat terbatas.
"Saya bersama Kelompok Tani Sekumpul mencoba untuk memadamkan api mengunakan alat seadanya. Kemudian setelah dua jam memadamkan, kami mencoba kontak Posko Damkar untuk minta bantuan karena api semakin membesar dan kami takut api menjalar ke lahan lainnya," kata Sufi.
Menjinakan api yang semakin membesar tidak mudah bagi anggota Damkar Sampit. Selain luasnya lahan yang terbakar, kebakaran juga tidak hanya terjadi di Kelurahan Baamang Hulu bahkan di Kelurahan Tanah Mas dan Jalan Pramuka Kecamatan MB Ketapang.
"Api bisa dijinakkan sekitar pukul 04.33 WIB. Untuk sementara, sumber api belum diketahui. Untuk menyelediki lebih lanjut, ranahnya tim terpadu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan," katanya. (fin/yit)