KUALA KURUN – Pemicu rusaknya ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya diduga kuat karena sering dilalui oleh kendaraan truk yang mengangkut melebihi tonase. Agar kerusakannya tidak semakin parah, instansi terkait harus lebih meningkatkan pengawasan terkait tonase kendaraan truk tersebut. 

”Kita minta peran aktif dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalteng dan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) untuk meningkatkan pengawasan. Jangan sampai lengah,” tegas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas kepada Radar Sampit, Senin (29/1) siang. 

Sekarang ini, kendaraan truk yang melintas di ruas jalan ini kebanyakan mengangkut kepala sawit, Crude Palm Oil (CPO), alat berat, barang dagangan dan lainnya. Hal inilah yang harus menjadi perhatian serius untuk segera diperhatikan.

”Apabila tidak diawasi, angkutan yang melebihi tonase semakin marak, sehingga jalan pun akan cepat mengalami kerusakan,” tutur Politikus Partai Demokrat ini.

Selain itu, dia juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk segera melakukan perbaikan pada titik yang mengalami kerusakan parah. Mengingat kerusakan jalan menghambat kelancaran arus lalu lintas.

”Rusaknya ruas jalan ini tentunya sangat menganggu arus transportasi dan distribusi barang serta jasa, sehingga pastinya berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujar Untung.

Hal senada juga disampaikan Anggota DPRD lainnya Heri A Junas. Dia mendesak agar pihak provinsi dan kabupaten harus segera turun tangan memperhatikan kondisi arus lalu lintas dan juga truk melakukan pemeriksaan terhadap truk yang bermuatan berlebihan.

”Jika tidak diawasi dan segera dilakukan pemeriksaan terhadap truk yang bermuatan tersebut, maka akan memperparah kerusakan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya,” tukasnya. (arm/yit)