KASONGAN - Letak antardesa di Kabupaten Katingan cukup berjauhan, terutama di wilayah utara dan selatan. Masyarakat di pelosok membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar untuk menjangkau layanan kesehatan tingkat lanjutan.
Ketua Komisi I DPRD Katingan Karyadi mengatakan, sejauh ini layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) masih terfokus di ibu kota kecamatan dan wilayah perdesaan yang berpenduduk cukup padat. Sehingga membuat layanan dasar pemerintah tersebut tidak dapat ditempatkan secara merata.
"Memang hampir setiap desa sudah dibangun puskesmas pembantu (pustu), namun untuk puskesmasnya masih terpusat di desa yang banyak penduduknya saja. Sehingga warga di beberapa desa harus harus pergi jauh agar bisa mendapatkan layanan kesehatan lebih baik," ungkapnya, Rabu (31/1).
Politikus Demokrat ini meminta agar Pemerintah Kabupaten Katingan mengintensifkan pelayanan kesehatan di perdesaan dan wilayah terpencil.
"Peningkatan pelayanan kesehatan dan perdesaan terpencil, tidak hanya dalam bentuk penyediaan fasilitas puskesmas atau poliklinik desa, tetapi juga dalam penyediaan tenaga dokter dan para medis, termasuk obat-obatan," imbuhnya.
Karyadi mengatakan, salah satu keluhan yang kerap dilontarkan masyarakat di pedesaan dan wilayah terpencil dalam setiap kunjungan kerjanya, yaitu terbatasnya pelayanan kesehatan yang mereka peroleh.
"Jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus ke ibu kota kecamatan atau ibu kota kabupaten, itu pun harus mengeluarkan biaya transportasi yang sangat besar. Sehingga tidak jarang harus berutang untuk menutupi biaya transportasi itu," ujarnya.
Di sejumlah wilayah, pemerintah daerah telah membangun puskesmas namun banyak yang belum memiliki dokter. Keberadaan puskesmas pun kurang optimal bagi masyarakat yang ingin membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama yang menderita penyakit cukup serius.
"Programkan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat sudah berjalan cukup lama, tetapi program ini tidak akan dinikmati sepenuhnya masyarakat kalau tidak ada pemerataan fasilitas kesehatan, terutama tenaga dokter dan paramedis," sebutnya.
Hal lainnya yang juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah adalah pembangunan rumah sakti jiwa. Karena sampai saat ini di Katingan belum mempunyai rumah sakit seperti itu. Akibatnya pelayanan terhadap penderita gangguan jiwa sulit dilakukan.
"Pasien yang berasal dari Katingan maupun daerah lainnya kebanyakan merujuknya ke RSJ Kalawa Atei Palangka Raya. Sebenarnya jika di daerah kita dibangun rumah sakit serupa, saya kira tidak ada salahnya," pungkas Karyadi. (agg/yit)