PALANGKA RAYA – Penanganan jalan pada beberapa titik di Bukit Rawi mendapat sorotan dari jajaran DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), pasalnya ruas jalan yang berada di trans Kalimantan poros tengah tersebut hanya dilakukan dengan cara tambal sulam dan dianggap pemborosan anggaran.
Sekretaris Komisi D, Jimin menganggap tambal sulam yang dilakukan pemerintah pusat untuk menangani jalan tersebut kurang efektif. Kondisi gambut di sepanjang ruas jalan Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau itu sangat dalam sehingga tambal sulam tidak akan menyelesaikan kerusakan yang selalu terjadi diakibatkan genangan air saat curah hujan tinggi.
“Coba bayangkan berapa tahun jalan itu ditangani hanya dengan tambal sulam. Kerusakan di tetap saja tidak bisa diatasi. Berapa banyak anggaran yang terbuang sia-sia hanya untuk melakukan tambal sulam,” katanya, Kamis (1/2).
Ia mengakui pemerintah provinsi sudah berupaya agar ruas jalan ini bisa tertangani dengan optimal. Salah satunya dengan mengusulkan pembangunan jembatan layang atau Pile Slab. Namun sayangnnya, usulan tersebut hingga sekarang belum mendapat respons pemerintah pusat.
“Solusi untuk penanganannya telah disampaikan berkali-kali, tapi sampai sekarang ini belum juga direalisasikan. Padahal penanganan ruas jalan Bukit Rawi ini telah diambil pemerintah pusat atau berubah status menjadi jalan Nasional,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat ini berharap pemerintah pusat segera merealisasikan usulan pembangunan jembatan layang tersebut. Sebab, ruas jalan ini menjadi penghubung ibu kota Provinsi Kalteng dengan Kabupaten Pulang Pisau serta lima Kabupaten di wilayah timur provinsi ini.
Berdasarkan data PUPR Kalteng, panjang jalan yang harus dibangun menggunakan tehnik pile slab di ruas Bukit Rawi ssepanjang 4 kilometer. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Pile Slab tersebut diperkirakan sekitar Rp 402 miliar lebih.
“Kalau masih tetap melakukan tambal sulam, yakinlah, ruas jalan Bukit Rawi akan selalu rusak dan mengganggu masyarakat yang melintasinya. Kami sudah lihat, solusinya memang Pile Slab. Itu hasil kunjungan kami berkali-kali,” pungkasnya. (sho/fm)