SUKAMARA – Sedikitnya intensitas hujan membuat debit air sungai Jelai terus menurun (surut), lazimnya di Sukamara jika air sungai Jelai surut, maka aktivitas pemancing ikan ramai menghiasi pinggiran sungai. Seperti pemandangan yang terlihat beberapa pekan terakhir.
“Jika air agak surut biasanya ikan banyak. Makanya banyak warga yang memancing ikan di sungai sambil menghabiskan waktu sore hari,” kata Salmah, warga Kelurahan Sukamara, Jumat (16/2).
Sungai Jelai yang menjadi pembatas antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat ini terbilang masih alami, di dalamnya mengandung kekayaan ikan. Banyaknya ikan juga menyebabkan harga cukup miring dibandingkan daerah lainnya.
“Padahal bisnis ikan sungai cukup prospek. Harga disini cukup miring. Namun kendalanya adalah transportasi. Jalan menembus kota lainnya cukup jauh dan masih banyak rusak,” tambah Uzi, warga lainnya.
Lantaran ikan sungai masih berpotensi, tak jarang ada pihak yang menyelanggarakan perlombaan memancing di sungai. Bahkan pemerintah daerah juga menyambut positif kegiatan semacam itu.
“Hal itu membuktikan bahwa sungai di Sukamara tidak tercemar dengan polusi air. Ini patut masyarakat jaga agar anak cucu nanti bisa merasakannya,” kata Bupati Sukamara Ahmad Dirman beberapa waktu lalu. (fzr/fm)
