SAMPIT – Persatuan Pedagang Pasar Mangkikit (PPPM) yang diketuai oleh M Sholeh berharap pembangunan pasar tidak molor lagi. Hingga saat ini, belum ada kejelasan harga maupun letak para pedagang untuk menentukan lokasi lapak.
Pada Senin (19/2) siang kemarin, Sholeh dan beberapa pengurus PPPM mengunjungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kotim di Jalan Jenderal Sudirman, untuk meminta kejelasan sikap pemerintah dalam menuntaskan polemik pasar. Sesampainya di lokasi, Sholeh ditemui oleh kepala bidang Pasar, M Tahir.
”Kita (PPPM) sudah menemui Disperindag tadi siang (kemarin). Pak Tahir selaku kepala bidang pasar menyambut baik kedatangan rekan-rekan dari PPPM. Alhamdulillah akan segera dilakukan rapat pertemuan antara pengembang, pemerintah dan para pengurus PPPM, untuk membahas kejelasan persoalan harga dan penyelesaian pembangunan pasar,” ujarnya kemarin siang.
Rapat yang dimaksud Sholeh rencananya akan dilaksanakan di lantai 2 Setda Kotim, Rabu (28/2) pekan depan. Agendanya, membahas masalah penentuan harga, penjelasan penyelesaian pembangunan pasar, dan lokasi penempatan pedagang.
Meski begitu, beberapa pedagang masih meragukan bahwa keputusan tanggal penyelesaian pembangunan yang akan disampaikan pada rapat mendatang bakal tepat waktu. Pasalnya, para pedagang sudah resah lantaran proyek pembangunan Pasar Mangkikit tak kunjung rampung.
”Kalau kekhawatiran jelas ada. Karena beberapa rekan-rekan pedagang lain sudah mulai cemas lantaran takut proyeknya tak kunjung selesai lagi untuk kesekian kali. Saya kira ini wajar, karena polemik soal Pasar Mangkikit ini sudah lama dan berlarut-larut,” kata Agus, salah seorang pedagang sekaligus pengurus PPPM.
Perlu diketahui, berdasarkan hasil keputusan pada Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan pada Oktober tahun lalu, disepakati proyek pembangunan akan diselesaikan pada Juni 2018 mendatang. Namun, janji tersebut menuai banyak polemik di kalangan pedagang lantaran hingga kini, proyek masih belum terlihat progresnya.
”Sampai mendekati akhir Februari ini saja, masih belum terlihat progresnya. Apalagi Juni mendatang. Kami belum percaya pada pihak pengembang jika masih belum ada buktinya,” pungkas Agus. (ron/yit)