SAMPIT – Sampit Expo 2018 bakal digelar di Stadion 29 November, Sampit, 3-11 Maret. Event Organizer menyiapkan 55 tenda VIP, 50 tenda bisnis, lokasi pasar rakyat untuk 80 pedagang.
Event Organizer Sampit Expo 2018 Santiko Hatmojo menjelaskan, tarif tenda VIP Rp 15 juta, bisnis Rp 8 juta, pasar rakyat untuk pedagang luar daerah Rp 1,5 juta. Khusus pendaftar pasar rakyat sudah 45 orang. Sedangkan kuota pasar rakyat hanya 80 orang. Biasanya pedagang luar daerah menjadikan tenda sebagai tempat tinggal sehingga mereka menggunakan tenda yang ada dinding sampingnya. Sedangkan untuk pedagang lokal Rp 600 ribu, karena mendapat subsidi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotim. Tarif yang diterapkan tersebut sudah termasuk biaya kebersihan dan listrik.
Saat ini peserta dari luar Kalimantan juga sudah banyak yang mendaftar, seperti halnya Jawa Timur, Jakarta, Bandung, Lombok, Kalbar, Kalsel, dan kabupaten tetangga.
Santiko Hatmojo menjelaskan, persiapan Sampit Expo sudah mencapai 95 persen. Tenda-tenda akan segera dipasang di halaman dalam dan luar Stadion 29 November, Sampit.
”Tim kami sudah mulai bekerja, melakukan persiapan. Tahun ini penanggung jawab seluruh kegiatan dan pengelolaan Sampit Expo ini diserahkan kepada kami,” jelas Koko, sapaan akrabnya, Kamis (22/2).
Event tahunan akan mengangkat tema Pride of Kotim ini akan dikemas dengan konsep kekinian. “Konsep kami pastikan kekinian, istilahnya zaman now. Tidak akan monoton, karena memang setiap hari akan ada event, sehingga tidak hanya pada pembukaan dan penutupan saja yang ramai pengunjung,” terangnya.
Komunitas anak muda akan dilibatkan dalam lomba tarian daerah, student day, battle rapper, break dance, lomba mewarnai, tamiya race, dan hiburan dari artis ibu kota. Pembukaan akan dimeriahkan Wiwik Sagita dan Dinda KDI. Pada pertengahan event akan menghadirkan Sodiq Monata, dan pada penutupan akan dihibur Fatih KDI dan Band Jakarta Bit Maker.
”Setiap hari akan ada penampilan, sehingga Sampit Expo tahun ini bukan hanya jadi ajang hiburan keluarga, namun jadi ajang anak muda dan kolaborasi budaya,” ujarnya.
Sedangkan untuk konsep dekorasi dari setiap tenda, pihaknya tidak bisa mengatur, karena sesuai selera pengguna. Terlebih tahun ini setiap SOPD harus menggandeng UMKM sehingga kreasi tenda mereka akan berbeda-beda.
“Ini event Sampit Expo perdana yang dikelola EO lokal, dan ini juga pembuktian bahwa EO lokal diharapkan mampu melaksanakan kegiatan yang berkonsep menarik dan sekala besar di daerah sendiri,” ungkapnya.
Parkir akan dikelola langsung oleh pemerintah. EO menyiapkan posko pengaduan. Jika ada yang bermasalah dengan parkir, masyarakat bisa lapor kepada petugas di posko aduan parkir.
“Saya berharap pelaksanaan Sampit Expo ini berjalan lancar, sesuai harapan dan keinginan dari pemerintah dan kami juga selaku pelaksana. Semoga tidak ada kendala yang berarti dan dapat berkesan untuk masyarakat Sampit,” harapnya.
Sekda Kotim Halikinnor menyampaikan, Sampit Expo tinggal menunggu waktu pelaksanaannya. Kegiatan sempat mundur karena berbarengan dengan agenda Kotim bersalawat.
“Kami terus menerima informasi progres persiapan pelaksanaan Sampit Expo, untuk tenda yang disiapkan informasinya sudah hampir penuh, karena memang setiap SOPD wajib menggandeng UMKM mitra mereka,” pungkasnya. (dc/yit)