MUARA TEWEH – Rencana Pemerintah Kabupaten Barito Utara(Batara) untuk menutup lokalisasi yang berada di Km 3,5 Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu atau lebih yang lebih di kenal dengan sebutan Merong tidak main-main. Tahun 2019 lokalisasi tersebut susah harus di tutup, dan hal ini juga sesuai dengan program pemerintah pusat.
Plt Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Batara Eveready Noor mengatakan, bahwa sesuai dengan program kementrian Sosial, Indonesia bebas lokalisasi prostitusi tahun 2019 mendatang. Oleh sebab itu mau tidak mau atau suka tidak suka, penutupan tempat lokalisasi prostitusi tersebut tetap akan dilaksanakan.
“Dalam penutupan lokalisasi merong ini, tidak serta-merta langsung ditutup begitu saja, tetapi akan dilakukan persiapan-persiapan terlebih dahulu seperti pendataan, sosialisasi, pendekatan, pembinaan dan lainnya. Sehingga mereka bisa menerima dengan lapang dada, artinya tidak ada keributan dan lainnya,” katanya, Jumat (23/2).
Disampaikannya, bahwa pendataan akan mulai dilakukan pihaknya di tahun 2018 ini. nantinya tim yang turun akan menanyakan atau mendata apa keinginan dari para PSK yang berada di lokalisasi tersebut.
“Misalnya mereka menginginkan pelatihan-pelatihan keahlian seperti kursus menjahit, salon, kerohanianan dan lainnya akan disediakan. Demikian pula bagi yang meminta untuk dipulangkan ke kampung halamannya akan diantar sampai ke Dinas Sosial tepatnya berasal,” katanya.
Disampaikannya, pula selain PSK yang perlu pihaknya pikirkan juga adalah pemilik bangunan-bangunan yang ada di lokalisasi tersebut, pasca dibubarkannya lokalisasi itu nantinya.
“Kita juga perlu memikirkan alternatif bangunan-bangunan wisma yang ada di lokalisasi ini nantinya akan dijadikan apa? Dan ini nantinya akan rembukan bersama antara Diinsos PMD dengan pemilik wisma dan ketua RT setempat, supaya bangunan yang ada masih dapat digunakan atau dimanfaatkan,” pungkasnya.(viv/vin)