SAMPIT – Pembangunan kios Pasar Mangkikit yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Sampit diminati pedagang lain, selain pedagang yang sudah terdata sejak awal. Hal itu disampaikan oleh beberapa pedagang di pasar tersebut, Jumat (23/2) siang.
Beberapa pedagang yang namanya enggan disebutkan berkomentar, mereka mengeluhkan adanya pihak selain dari Pasar Mangkikit yang diduga telah membayar kepada pengembang untuk memiliki beberapa kios jika pembangunan selesai dilakukan.
”Iya, sudah ada yang membayar ke pengembang untuk membeli kios yang pembangunannya belum selesai itu. Intinya, pedagang takut dianaktirikan oleh pengembang dalam hal ini,” ujar pedagang berinisial YS ini, yang dibenarkan oleh beberapa orang lainnya.
Menanggapi itu, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Mangkikit (PPPM) Ahmad Sholeh mengatakan, yang dikeluhkan pedagang itu tak bisa disalahkan. Pasalnya, isu adanya pihak lain yang telah membayar kepada pengembang sudah lama jadi buah bibir.
”Keluhan pedagang tak bisa disalahkan. Karena isu itu sudah lama ada. Kami selaku pengurus PPPM juga menyayangkan pihak pengembang yang mengizinkan pihak lain membeli kios di tengah-tengah polemik pembangunan yang belum selesai,” ujarnya.
PT Heral Eranio Jaya selaku pihak pengembang masih belum dapat dikonfirmasi terkait pernyataan pedagang tersebut. Namun, Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotim, M Tahir mengatakan, pihaknya berharap pengembang lebih mengutamakan para pedagang asli Pasar Mangkikit daripada pihak lain.
Meski begitu, Tahir menambahkan, tidak ada aturan yang menegaskan bahwa kios yang dibangun, sepenuhnya untuk pedagang Pasar Mangkikit. Oleh karena itu, dirinya tak dapat memberikan keputusan penuh. Sebab, Disperindag hanya sebagai mediator antara para pedagang Pasar Mangkikit dengan Pengembang.
”Memang isu itu sudah saya dengar. Tapi jika hal tersebut memang terjadi, saya harap pengembang lebih mengutamakan para pedagang yang ada di Pasar Mangkikit saja daripada pihak lain. Karena kasihan para pedagang yang sudah berharap terlalu lama untuk mewujudkan penyelesaian pembangunan kios tersebut,” urainya.
Walau begitu, Tahir tak bisa membenarkan penuh para pedagang. Pasalnya, pengembang menerima siapa saja yang mampu membayar secara lunas kios tersebut.
”Tapi jika pembeli lain ada yang membayar lunas, ya saya tidak bisa berkomentar apa-apa. Soalnya mereka (pengembang) juga tak mau rugi dan berlama-lama membuat para pedagang pasar berutang,” pungkasnya. (ron/gus)