SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera mencairkan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) sebesar Rp 2,5 miliar. Satuan pendidikan, terutama SD dan SMP, diharapkan bisa menggunakan dana itu untuk proses belajar.
”Ini kebijakan daerah untuk menutupi dan membantu operasional sekolah seraya menunggu BOS pusat dicairkan,” ujar Ketua Tim BOS Kotim Aspanur, Rabu (28/2).
Pencairan Bosda, menurut Aspanur, sama halnya dengan BOS pusat, yakni per triwulan. Untuk triwulan pertama dicairkan sebesar 25 persen, triwulan kedua 25 persen, triwulan ketiga 25 persen dan triwulan empat 25 persen.
”Sekarang ini tinggal tanda tangan surat perintah membayar (SPM), maka Bosda itu sudah bisa dicairkan dan diperkirakan dalam minggu ini juga. Pencairan dana menggunakan sistem transfer melalui Bank Kalteng,” kata Aspanur.
Besaran Bosda yang diterima tahun ini antara jenjang SD dan SMP berbeda, yakni SD sekitar Rp 1,7 miliar per tahun dan SMP sekitar Rp 800 juta per tahun. Dengan demikian, totalnya Rp 2,5 miliar.
Aspanur merinci, untuk SD, jumlah siswa di bawah 60 orang masing-masing mendapatkan 240 ribu per tahun, siswa di atas 61-100 orang masing-masing mendapatkan Rp 190 ribu per tahun, sedangkan jumlah siswa di atas 101-150 orang mendapatkan sebesar Rp 140 ribu per tahun.
Berbeda dengan jenjang SMP, lanjut Aspanur, jumlah siswa di bawah 60 orang masing-masing menerima Rp 300 ribu per tahun. Apabila jumlah siswa di atas 61-150 orang, masing-masing akan menerima Rp 270 ribu per tahun. Apabila jumlah siswa lebih besar atau di atas 150 orang, masing-masing hanya menerima Rp 240 ribu per tahun. (fin/ign)