SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 01 Maret 2018 16:31
WASPADA!!! Daya Jelajah Aedes AegyptiLebih Jauh

Nyamuk Lebih Kecil dan Mudah Terbawa Angin

ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Demam berdarah dengue yang terjadi di Sampit meningkat dua bulan terakhir. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, ada 43 kasus DBD sepanjang Januari hingga Februari 2018. Bila dibandingkan data tahun lalu, kasus demam berdarah hanya ada 18 kasus pada dua bulan pertama. Selisih dengan tahun ini sebanyak 25 kasus. 

Menurut Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kotim Triyono, kasus DBD yang terjadi sepanjang 2017 mencapai 195 kasus. Kasus tertinggi berada di bulan Oktober hingga Desember pada awal musim penghujan.

”Musim hujan memang perlu kita waspadai. Air hujan yang menggenang di barang-barang bekas itu yang luput dari perhatian kita. Itu bisa jadi titik awal munculnya DBD,” kata Triyono.

Menurutnya, nyamuk Aedes Aegyptipembawa virus DBD sekarang mempunyai pola berbeda dalam penyebarannya. Ukuran nyamuk lebih kecil dan mudah terbawa angin.

“Ukuran nyamuk lebih kecil sekarang. Jadi cukup mudah terbawa angin. Kalau dulu teorinya nyamuk hanya mampu terbang sejauh 200 meter, sekarang bisa lebih jauh karena faktor angin tadi,” ujar Triyono, Rabu (28/2).

Kemudian, telur nyamuk dapat menimpan virus DBD sebanyak lima kali turunan. Meskipun nyamuk dewasa tidak membawa virus, namun telur yang dihasilkan nantinya masih berpotensi membawa virus. Hal inilah yang menyebabkan nyamuk DBD masih sulit diberantas.

Sedangkan, ketahanan telur nyamuk juga menjadi perhatian khusus bagi dinas kesehatan. Pasalnya, telur nyamuk dapat bertahan hingga 10 tahun di tempat kering, menunggu waktu dan kondisi yang tepat untuk dapat menetas.

“Masih dilakukan penelitian masalah ini. Nantinya pasti ditemukan solusi memberantas telur dan jentik nyamuk,” tambahnya.

Dinas Kesehatan bekerja sama dengan puskesmas yang ada di Sampit untuk selalu melakukan penyuluhan. Apabila ada wilayah yang terserang wabah DBD, berdasarkan penyelidikan epidemiologi dari puskesmas, dinas kesehatan siap menurunkan tim untuk melakukan fogging.

“Kalau bisa jangan terlalu mengandalkan fogging, karena kurang baik juga buat kesehatan kita. Sebaiknya kita cegah pertumbuhan jentik nyamuk dengan 3M itu. Kalau ada jentik nyamuk bisa dibasmi pakai larvasida atau abate. Minta aja di puskesmas itu gratis,” pesan Triyono. (rm-88/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers