SAMPIT – Beberapa pedagang Pasar Mangkikit menilai penundaan rapat untuk membahas penyelesaian pasar tak masuk akal. Pasalnya, Disperindag melalui Kepala Bidang Pasar, M Tahir menyampaikan bahwa rapat yang diagendakan pada Rabu (28/2) pekan lalu dibatalkan lantaran hampir bersamaan dengan jadwal Sampit Expo yang butuh persiapan. Hal itu kemudian mengundang kekecewaan seluruh pedagang yang ada di Pasar Mangkikit, karena merasa tak dipedulikan.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Mangkikit (PPPM) Ahmad Sholeh mengatakan, alasan yang dikemukakan oleh Disperindag sama sekali tak menghargai pedagang.
”Alasan pembatalan rapat karena tanggalnya bentrok dengan acara Sampit Expo, itu sama sekali tak masuk akal. Harusnya, jauh-jauh hari sebelumnya tak perlu berjanji dengan para pedagang untuk mengagendakan rapat jika sudah tahu ada acara itu (Sampit Expo). Ini sama saja, disperindag menyepelekan aspirasi pedagang,” ujarnya, Minggu (4/3) siang.
Apa yang dikatakan Sholeh diamini oleh Agus. Pria yang keseharian berjualan rempah-rempah di Pasar Mangkikit itu mengungkapkan kekecewaaannya. Pemerintah terkesan sengaja menunda-nunda penyelesaian polemik pasar.
Agus juga mengatakan, disperindag dinilai tak becus dalam memediasi antara pedagang dengan pengembang. Pasalnya, setiap rapat maupun pertemuan yang sudah diagendakan selalu saja gagal.
”Memang janji yang sudah dikatakan selalu saja dilanggar sendiri. Kasihan pedagang seperti kami ini, sudah berharap dan menanti rapat itu, malah ternyata batal,” ujar Sutoyo, pedagang lainnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kotim M Tahir enggan memberikan alasan pembatalan rapat tersebut. Dia menyarankan untuk menghubungi Kepala Disperindag Kotim Heru Rio Wibisono. Namun, Radar Sampit juga tak mendapat keterangan dari Heru terkait permasalahan itu. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, nomornya tak aktif.
Pembatalan rapat sebetulnya sudah diprediksi oleh para pengurus PPPM. Pada Selasa (27/2), sebelum pelaksanaan rapat, pengurus pasar tak kunjung mendapatkan surat undangan. Oleh karena itu pengurus kemudian berinisiatif menelepon M Tahir untuk meminta kejelasan. Namun, jawaban mengecewakan justru yang didapatkan oleh para pedagang. Rapat ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
”Jujur saja, sebetulnya para pedagang dan pengurus Pasar Mangkikit ini sudah habis kesabaran. Tapi, kami masih punya hati untuk menunggu kebaikan dari pihak disperindag dan pengembang untuk sadar diri dalam menyelesaikan polemik yang telah ditimbulkan. Kami masih menunggu janji-janji apa yang akan dikeluarkan dan ditunda lagi,” pungkas Sholeh. (ron/yit)