SAMPIT – Permasalahan pendidikan di Kabupaten Kotim tidak hanya pada sarana dan prasarana fisik sekolah. Di sisi lain, perkembangan teknologi untuk akses informasi sudah menggunakan sistem online juga menjadi masalah baru yang harus diselesaikan. Seperti di Kecamatan Cempaga, ada 18 sekolah dasar yang kesulitan akses internet.
Kepala UPT Disdik Kecamatan Cempaga Tado Laksamana mengatakan, sekolah zaman sekarang dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi karena penyampaian laporan sudah menggunakan sistem online.
“Zaman now laporan seperti data pokok pendidikan (dapodik), laporan penggunaan dana bantuan operasional (BOS) sudah menggunakan sistem online. Akan tetapi, kendala sekolah ada pada jaringan internet yang sulit,” ucapnya kepada Radar Sampit, Jumat (9/3) pagi.
Dipaparkannya, 18 SD yang kesulitan akses internet untuk wilayah hulu diantaranya, SDN 4 Cempaga Mulia Barat, SDN 1 Jemaras, SDN 1 Luwuk Kama, SDN 2 Luwuk Kama, SDN 1 Luwuk Ranggan, SDN 3 Luwuk Ranggan, SDN 1 Patai, SDN 2 Patai, SDN 1 Rubung Buyung, SDN 3 Rubung Buyung, SDN 1 Baninan.
Kemudian di wilayah bagian hilir yakni, SDN 1 Teluk Tewah, SDN 1 Luwuk Bunter, SDN 2 luwuk Bunter, SDN 1 Sungai Paring, SDN 2 Sungai Paring, Sedangkan wilayah seberang bagian timur Kecamatan Cempaga yaitu, SDN 1 Cempaka Mulia Timur dan SDN 2 Cempaka Mulia Timur.
“Termasuk kantor UPT Disdik Kecamatan Cempaga ini juga sulit untuk akses internet,” kata mantan Kepala UPT Disdik Kecamatan Kotabesi ini.
Tado menambahkan, sulitnya jaringan internet menyebabkan laporan sistem online banyak ditunda, sementara input data menggunakan offline. Kemudian, guru mencari sinyal kuat untuk mengirim data tersebut.
“Kalau sekolah yang ada di wilayah hulu itu biasanya guru mengirimkan data secara online menuju desa perbatasan antara Kecamatan Cempaga dan Cempaga Hulu yakni di Desa Parit. Sedangkan wilayah bagian hilir dan seberang timur biasanya langsung ke Kota Sampit,” terangnya.
Menurutnya, secara keseluruhan sekolah dasar negeri dan swasta di Kecamatan Cempaga hanya akses internet yang sulit, sedangkan aliran listrik semua sudah bisa dinikmati.
“Kalau jaringan internet di Kecamatan Cempaga aman saja, yang jadi kendala itu hanya jaringan internet. Kami harapkan ini jadi perhatian serius bagi Pemkab Kotim melalui Dinas Kominfo, agar mengupayakan supaya akses internet lancar,” Tado. (fin/gus)