SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 19 Maret 2018 09:02
DLH Kotim Optimis Raih Adipura, Ini Alasannya
Salah satu monumen Adipura di sudut Kota Sampit.(USAY RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur optimis bisa meraih piala adipura tahun ini. Pasalnya, pada penilaian tahap pertama (P1) mendapat nilai 75.

Sejak 2017 lalu, Dinas Lingkungan Hidup Kotim gencar sosialisasi tentang kebersihan. Fasilitas-fasilitas kebersihan juga banyak yang diperbaiki. Seperti peremajaan empat unit kendaraan bak sampah dan sarana-prasarana yang lain.

Pekan ini, penilaian tahap dua (P2) akan dilaksanakan oleh tim terpadu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penilaian ini akan menentukan apakah Kotim akan mendapatkan adipura atau tidak.

Selain Kotim, ada empat kota lain yang juga bersaing mendapatkan adipura. Tiga kota kecil yakni Pangkalan Bun, Muara Teweh, dan Kapuas. Sedangkan kota madya adalah Palangka Raya.

“Nanti tanggal 21 sampai 25 Maret penilaian P2,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotim Sanggul L Gaol.

Menurutnya, objek penilaian dari P2 tidak jauh berbeda dengan penilaian P1. Pihaknya akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penilaian P1.

Kekurangan yang dirasakan Kotim adalah masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan. Selain itu, beberapa poin lain yang dirasa kurang adalah minimnya  kesadaran pemilahan sampah, pengolahan sampah, serta pemanfaatan sampah.

Sampah organik seharusnya masih bisa digunakan untuk kompos. Sampah bisa dikelola secara mandiri (lingkup keluarga) maupun secara bersama (lingkup RT).

Sedangkan, sampah plastik dan anorganik juga dapat dipisahkan agar memudahkan proses pemilahan di tempat pembuangan akhir (TPA).

Pembuatan kompos skala rumah tangga dinilainya cukup mudah dilakukan. Hanya diperlukan daun-daun kering ataupun sisa sayur dan nasi sebagai bahan utama. Untuk tempatnya bisa menggunakan karung atau terpal. Dua minggu setelah proses itu, kompos sudah bisa digunakan untuk pupuk tanaman di sekitar kita.

“Jangan lupa diberi tambahan bakteri EM4 biar cepat jadi,” imbuh Sanggul.

Kunci keberhasilan dari penghargaan adipura ini, ada tiga poin. Pertama, perlu adanya dukungan dari pemerintah seperti dukungan pendanaan dan bantuan yang lain. Tanpa itu, DLH tak akan mampu bergerak sendiri meraih Adipura.

Kedua, perlunya partisipasi masyarakat untuk menciptakan kondisi lingkungan yang selalu bersih. Kesadaran akan kebersihan masih sangat minim yang dibuktikan dengan maraknya penyakit akibat kondisi lingkungan.

Ketiga, terletak pada ornamen aturannya. Jika nanti sistem baru yang direncanakan DLH tahun ini berjalan, aturan mengenai sampah akan ditegakkan. Sosialisasi akan terus dijalankan dan aturan akan ditegakkan, hingga masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan.

“Motto kami (DLH) itu, sampah harus menjadi teman, jangan jadi musuh,” tutup Sanggul. (rm-88/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers