SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengambil langkah strategis demi memperbaiki wajah Kota Sampit yang selama ini dibebani aktivitas lalu lintas truk besar dari pelabuhan. Dalam beberapa tahun ke depan, kota ini diprediksi akan mengalami perubahan besar, seiring rencana pemindahan dermaga khusus barang dari kawasan pusat Kota Sampit ke Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Bupati Kotim Halikinnor memastikan, rencana itu bukan sekadar wacana, melainkan upaya yang telah mulai digodok bersama pihak-pihak terkait. Salah satunya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit.
“Sudah saya bicarakan dengan KSOP. Target kita paling lambat 2027, dermaga barang harus sudah berpindah ke Bagendang. Tapi kalau bisa dimulai lebih cepat, tahun depan sudah mulai direalisasikan,” ujar Halikinnor.
Menurutnya, kondisi infrastruktur jalan dalam kota tak lagi mampu menahan beban kendaraan berat yang setiap hari keluar-masuk dari kawasan pelabuhan. Hal ini bukan hanya soal mengganggu estetika kota, tetapi sudah menyentuh aspek ketahanan infrastruktur dan efisiensi anggaran daerah.
“Kalau kita terus biarkan, jalan kota akan cepat rusak. Biaya perbaikannya bisa sangat besar. Lebih baik kita cegah dari sekarang. Ini bagian dari penataan jangka panjang,” tegasnya.
Tak hanya berdampak pada jalan, lalu lintas truk kontainer dan kendaraan logistik juga dinilai kerap menimbulkan kemacetan dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. Dalam jangka panjang, hal ini dinilai dapat menghambat mobilitas masyarakat serta mengurangi daya tarik kawasan kota.
Untuk itu, Pemkab Kotim mulai mendorong percepatan rencana relokasi tersebut. Dinas Perhubungan Kotim telah diminta menyusun langkah-langkah teknis untuk memfasilitasi pemindahan operasional logistik ke dermaga yang baru.
“Pelindo kita beri waktu sampai 2026. Setelah itu, pelabuhan di tengah kota hanya akan digunakan untuk layanan khusus penumpang,” tambah Halikinnor.
Rencana relokasi ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Halikinnor mengaku telah berkoordinasi dengan Komisi V DPR RI dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Diharapkan, dukungan dan anggaran dari pemerintah pusat dapat mempercepat proses pembangunan dan pengalihan fasilitas pelabuhan ke Bagendang.
“Ini bukan proyek kecil. Tapi ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kota kita. Kita ingin Sampit menjadi kota yang tertata, nyaman, dan siap menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lebih besar,” tutupnya. (yn)