SAMPIT – Hanya tujuh SMP yang siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Banyak sekolah terkendala ruangan laboratorium dan keterbatasan komputer.
Kepala SMPN 2 Sampit Abdurrahman mengungkapkan, anak didiknya tahun ini tidak bisa mengikuti UNBK di sekolahnya sendiri. Alasannya, SMPN 2 Sampit belum memiliki ruang komputer.
”Tahun ini kami tidak melaksanakan UNBK di sekolah melainkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil. Salah satu kendala kami belum memiliki lab komputer. Mudah-mudahan tahun berikutnya siap,” ujarnya.
Sekretaris Disdik Kabupaten Kotim Aspanur memaklumi bahwa tidak 100 persen jenjang SMP terutama di bawah naungan disdik bisa melaksanakan UNBK. “Bagi sekolah yang tidak siap dari segi fasilitas bisa menebeng ke sekolah lain,” sarannya.
Dia menjelaskan, pelaksanaan UNBK antara jenjang SMA/MA dan SMK serta SMP/MTs tanggal pelaksanaan berbeda. Sesuai aturan bahwa jenjang SMA/MA dan SMK terlebih dahulu menyelenggarakan UNBK tersebut.
”Artinya, bagi SMP/MTs yang tidak memiliki fasilitas lab. komputer bisa nebeng dengan SMA/MA dan SMK yang ada di dekat di sekolahannya. Yang jelas, itu hanya kebijakan sekolah untuk mengambil keputusan,” pungkasnya. (fin/yit)