NANGA BULIK – Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran didampingi Bupati Lamandau beserta rombongan mengunjungi Desa Bayat Kecamatan Belantikan Raya dan Kelurahan Tapin Bini, Kecamatan Lamandau, Kamis (29/3) tadi.
Tujuannya adalah untuk mengecek kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi jalur ekonomi dari dan ke Kabupaten Lamandau.
Menariknya dalam setiap perjalanan kunjungan di wilayah Kabupaten Lamandau, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini justru mengendarai sendiri mobilnya, sedangkan Bupati Lamandau Ir Marukan jadi penumpang.
"Kami sengaja melakukan kunjungan ini secara mendadak, sekaligus meninjau langsung beberapa ruas jalan di wilayah ini dan menyapa masyarakat," terang Gubernur.
Gubernur yang sempat memborong semua dagangan para pedagang keliling itu juga menyampaikan kepada pihak kepolisian agar melindungi anak-anak dan generasi muda dari bahaya narkoba.
Rombongan yang turut mendampingi Gubernur, tampak Dinas PU Kalteng, Dinas PU Lamandau, Kapolres Lamandau beserta perwira penghubung, Ketua DPRD, H Tommy Hermal Ibrahim serta para pejabat lain.
Terkait infrastruktur, tidak hanya menangani jalan provinsi saja, tapi juga membawahi seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.
"Saya sudah instruksikan kepada Kepala Dinas PU yang baru, bahwa untuk pembangunan jalan yang sifatnya penghubung antarkabupaten, tidak perlu lagi menunggu jalan kabupaten diserahkan ke provinsi," ungkapnya.
Sehingga, jika memang jalan tersebut memiliki nilai strategis ekonomi, provinsi siap hadir membantu pembangunannya. Bahkan Gubernur juga menjanjikan provinsi akan membantu jalan yang menjadi sentra-sentra ekonomi seperti dari Simpang Perigi ke arah Kecamatan Menthoby Raya dan kecamatan lainnya, bahkan hingga menembus Kabupaten Seruyan.
"Tahun 2019, anggaran reguler akan kami besarkan ke wilayah Kabupaten Lamandau, termasuk diusahakan penyaluran DAK atau dana pusat agar diarahkan ke Lamandau," janjinya.
Gubernur menilai Bupati Lamandau sudah berhasil memimpin Lamandau selama 10 tahun. Menurutnya, masyarakat Lamandau mudah diatur dan diberi pengertian, terbukti banyak badan jalan yang dibuat sangat lebar.
"Tidak ada yang tahu kedepan Kabupaten Lamandau akan menjadi apa. Siapa tahu jadi seperti Singapura-nya Indonesia," ujarnya. (mex/fm)