PALANGKA RAYA - Inflasi Kalteng disumbang oleh bawang merah dan daging ayam ras. Kedua jenis kebutuhan masyarakat tersebut menjadi penyumbang inflasi tertinggi setelah dilakukan survei di Sampit dan Kota Palangka Raya.
Bawang merah dan daging ayam ras penyumbang inflasi tertinggi dipicu oleh naiknua harga bahan bakar minyak non subsidi dan banjir yang melanda lumbung padi Nasional, yakni Jember. Akibat stok bawang merah berkurang.
"Maret kebutuhan yang menyumbang inflasi tertinggi, bawang merah dan ayam ras. Dua kebutuhan ini berasa di urutan pertama penyumbang inflasi," kata Asisten II Setda Provinsi Kalteng, Nurul Edy, Selasa (3/4).
Nurul Edy memaparkan, inflasi bawang merah dan ayam ras dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi. Selain itu, banjir yang melanda lumbung padi Nasional, kemudian curah hujan yang tinggi dan turunnya produksi.
"Kenaikan BBM sangat memicu harga beberapa komoditas kebutuhan, seperti bawang merah, ayam ras. Di Palangka Raya inflasi terjadi pada daging ayam ras, bawang merah, roko kretek filter, bensin dan bawang putih. Kemudian Sampit bawang merah, parfum, ikan tongkol, telepon seluler dan bawang putih," tegasnya.
Bawang merah diakui selalu menjadi penyumbang inflasi. Untuk itu, tim TPID Provinsi Kalteng akan melalukan evaluasi terhadap budidaya bawang merah di Kalteng.
"Walau Kalteng menjadi percontohan budiaya bawang merah. Namun, hingga saat ini baru 20,8 hektar lahan yang digarap untuk budidaya bawang merah dari target 630 hektare se Kalteng. Ini akan kami evaluasi agar kedepan tidak lagi terjadi inflasi," tandasnya. (arj/fm)