SAMPIT – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA/MA kemarin (9/4) sempat terganggu sekitar 10 menit. Pasalnya, aliran listrik mati mendadak dan sempat membuat pengawas, proktor, teknisi, serta peserta ujian kaget.
“Sempat mati beberapa menit tapi tidak ada masalah karena server kami mengunakan UPS (Uninterruptible power supply) sehingga aman dan tidak perlu mengulang. Peserta ujian tidak dirugikan, mereka hanya perlu menghidupkan kembali komputer PC masing-masing,” ucap Kepala SMAN 1 Sampit M Darma Setiawan, Senin (9/4) pagi.
Di SMAN 1 Sampit, lanjut Wawan, tidak hanya peserta ujian dari SMAN 1 Sampit bahkan ada tujuh peserta sekolah lain yang ikut. Hanya saja, tujuh peserta itu menggunakan ruangan tersendiri.
“Peserta ujian ada dari SMA Maranatha Sampit, ada tujuh peserta dan mereka tidak gabung dengan peserta dari SMAN 1 Sampit,” ujar mantan Kepala SMAN 2 Sampit ini.
Senada dialami SMAN 1 Antang Kalang. Pada sesi pertama terjadi pemadaman listrik secara dadakan dan sempat membuat peserta ujian harus menunggu. “Sesi pertama sempat mati lampu tapi bisa diatasi. Intinya, semua tetap berjalan lancar,” kata Kepala SMAN 1 Antang Kalang Sirotim Mujahidin.
Sementara di SMAN 1 Cempaga Hulu berjalan sukses dan lancar. “D itempat kami tidak terjadi pemadaman listrik apalagi secara dadakan, semua normal dan lancar termasuk internet semua stabil,” ujar Kepala SMAN 1 Cempaga Hulu Haris via telepon.
Sementara itu, di SMAN 3 Sampit proses pelaksanaan UNBK SMA/MA serentak juga berjalan lancar. Di sekolah tersebut juga ada satu sekolah yang menumpang ujian yakni SMA Darul Ma’rifah Sampit.
“Peserta ujian dari sekolah lain ujiannya menggunakan ruangan tersendiri. Mereka ujiannya hanya pada sesi ketiga karena jumlah pesertanya hanya satu kelas,” ucap Kepala SMAN 3 Sampit H Livenur Hasby.
Di samping itu, mantan Kepala SMAN 1 Cempaga ini membeberkan bahwa ada satu peserta ujian yang dinyatakan berhenti. Faktor berhenti tidak diketahui jelas padahal siswa tersebut terdaftar sebagai peserta UNBK SMA/MA tahun pelajaran 2017/2018.
“Yang terdaftar itu ada 266 siswa dan satu siswa berhenti. Jadi, yang mengikuti UNBK SMA/MA itu hanya 265 siswa. Alasan berhenti kami tidak tahu persis dan berhenti sekolah sudah lama walaupun terdaftar sebagai peserta ujian,” katanya.
Sementara itu, SMAN 2 Sampit, proses pelaksanaan UNBK berjalan sukses dan lancar. Bahkan dari 333 peserta semua hadir dan tertib mengikuti ujian sampai selesai. “Tidak ada yang mengundurkan diri, semua hadir,” ucap Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim.
Dia menambahkan, ada beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh pengawas ujian yakni, melarang orang yang tidak berwenang masuk ruangan selama ujian, merokok di dalam ruangan, mengobrol, membaca, memberi isyarat petunjuk dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian yang diujikan.
“Di dalam ruangan ujian itu yang diperbolehkan hanya pengawas, proktor dan teknisi. Pengawas di SMAN 2 Sampit ini dari SMAN 1 Sampit, SMAN 3 Sampit dan SMA Muhammadiyah Sampit,” pungkasnya. (fin/yit)