PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan mengembangkan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Itu dilakukan agar Bandara Tjilik Riwut dapat dijadikan Bandara Internasional.

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengatakan, Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya telah diusulkan agar menjadi Bandara Internasional. Mewujudkan hal tersebut, Pemprov Kalteng akan melakukan peningkatan sarana dan prasarana khususnya landasan pacu.

"Kami meminta agar landasan pacu untuk diperpanjang dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, termasuk area putar balik. Kemudian juga akan dilakukan peningkatan daya dukung landasan pacu atau PCN dari 48 menjadi 60, agar pesawat airbus 330-300 kapasitas 325 set dapat mendarat," tegas Sugianto Sabran.

Peningkatan status Bandara Tjilik Riwut tersebut juga akan berdampak pada pemberangkatan jamaah haji Kalteng kedepannya. Pasalnya, jika Bandara Tjilik Riwut ditetapkan sebagai Bandara Internasional, maka dapat diusulkan sebagai Embarkasi Haji Penuh.

"Saat ini, Bandara Tjilik Riwut telah ditetapkan sebagai Embarkasi/Debarkasi Haji Antara Kalteng. Harapan kita kedepan bisa menjadi Embarkasi Haji penuh. Untuk proses itu kita sudah bersurat kepada pihak bandara," tukasnya.

Selain Bandara Tjilik Riwut, Pemprov Kalteng juga mengembangkan dua bandara, yakni Bandara H Asan Sampit dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Dua bandara tersebut diusulkan untuk perpanjangan landasan pacu.

"Untuk Bandara Iskandar, kami usulkan perpanjangan landasan pacu dari 2.120 meter menjadi 2.800 meter termasuk area putar balik. Kemudian untuk Sampit, perpanjangan landasan pacu dari 2.060 meter menjadi 2.800 meter," ucap Sugianto.

Gubernur Kalteng berharap melalui peningkatan landasan pacu bandara di Kalteng mampu menampung pesawat airbus. Dan bandara yang ada statusnya juga meningkat.

"Jika status bandara meningkat, rute-rute baru akan dibuka dan diharapkan bisa mempermudah masyarakat Kalteng," pungkasnya. (arj/fm)