PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah gelar rapat koordinasi dan sosialisasi pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2018, Kamis (12/4). Rapat tersebut digelar untuk menyatukan persepsi dan memperkuat sinergitas dalam pencegahan Karhutla tahun ini.
Rapat yang digelar di aula Jayang Tingang tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Badan Restorasi Gambut, BMKG Pusat dan instansi terkait, bupati/walikota se Kalteng. Pada rapat tersebut juga dilaksanakan sosialisasi teknologi BIOS 44 sebagai salah satu teknologi ramah lingkungan pengembangan pertanian tanpa bakar lahan.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Plt Sekda Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri mengatakan, dengan digelarnya rapat koordinasi Karhutla dapat mencegah terjadinya di Kalteng. Selain itu, Gubernur ingin ada solusi yang disepakati untuk mengatasi Karhutla agar tidak terulang seperti tahun 2015 yang cukup parah.
"Kita ingin melalui rapat ini, kita bisa menyamakan persepsi dalam penanganan Karhutla. Kemudian saling meningkatkan sinergitas dan mencari solusi efektif mencegah Karhutla," tegas Fahrizal Fitri, Kamis (12/4).
Menurut Fahrizal Fitri juga menyampaikan agar pemerintah pusat memberikan solusi jitu terkait pengelolaan atau pengolahan lahan tanpa bakar. Pasalnya, di Kalteng secara turun temurun saat mengolah lahan masyarakat menggunakan cara dengan dibakar.
"Kami minta pengolahan lahan tanpa bakar juga ada solusi bagi masyarakat. Misalnya bantuan alat berat bagi masyarakat untuk mengolah lahan pertanian," tukasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Transportasi Kemenko Polhukam, Drs Bambang Sugeng SH mengatakan, untuk melakukan pencegahan terhadap Karhutla, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya menggunakan IT untuk memnatau hotspot.
Tahun 2018 pemerintah juga fokus untuk antisipasi Karhutla, selain tahun politik dan Kalteng salah satu daerah yang banyak melaksanakan Pilkada, Karhutla juga berpotensi besar jika tidak diantisipasi.
"Walau kita telah melakukan berbagai upaya dan saat ini telah mengunakan IT untuk mendeteksi hotspot. Kita harus tetap waspada terhadap Karhutla, karena selain tahun politik hingga 2019 mendatang, kita juga tuan rumah Asian Games. Jadi atas instruksi Presiden agar semua bersinegeri untuk mencegah terjadinya Karhutla," tandasnya. (arj/fm)